Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, M Helfianoor mengklaim, sudah memberikan pendampingan pada satu keluarga itu. Baik dari kelurahan ataupun dinas.
“Ini karena orang tua mereka bekerja sebagai kurir, dan tidak bisa mengantarkan mereka ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
“Walaupun mereka nanti perlu rujukan, nanti bisa dari faskes menuju ke layanan kita di Rumah Sakit Sultan Suriansyah,” sambungnya lagi.
Lebih lanjut Ia menyampaikan, pada tahun sebelumnya ada sebanyak 1.200 lebih kasus stunting di Banjarmasin,
Sedangkan pada tahun 2024, dirinya masih melakukan pendataan secara total kasus stunting yang tersisa.
“Jika tahun sebelumnya Banjarmasin ada di angka 22,4 persen, tahun ini semoga bisa turun, paling tidak sama dengan angka nasional di 14 persen,” tutupnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Minta Setiawan Aswad FokusTuntaskan Kemiskinan dan Stunting di Takalar