Banjarmasin, Sonora.ID - Satu keluarga di RT 34, Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin Utara diketahui menderita stunting atau kekerdilan.
Hal itu dibeberkan Lurah Alalak Utara, Endang A Noorbah saat acara pembagian makanan untuk penderita stunting di kantor kelurahan, Selasa (30/1) pagi.
Menurutnya, masih ada satu keluarga yang terkena stunting.
Mereka satu keluarga 3 kakak beradik, berusia 2 sampai 5 tahun.
“Saat ini kami sudah melakukan penanganan. Khususnya pada satu keluarga yang terkena stunting ini,” ujarnya kepada Smart FM Banjarmasin.
Baca Juga: Dua Strategi Percepatan Penurunan Stunting
Penanganan ini, kata Endang mulai dari melakukan kerjasama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat, hingga pemberian bantuan sembako.
“Kami juga membantu setiap 2 kali seminggu memberikan makanan, ditambah sayuran, buah-buahan, hingga minuman susu,” jelasnya.
Kendati demikian, kasus stunting secara keseluruhan di Kelurahan Alalak Utara mengalami penurunan.
Dari 26 kasus kini tersisa 13 kasus.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, M Helfianoor mengklaim, sudah memberikan pendampingan pada satu keluarga itu. Baik dari kelurahan ataupun dinas.
“Ini karena orang tua mereka bekerja sebagai kurir, dan tidak bisa mengantarkan mereka ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
“Walaupun mereka nanti perlu rujukan, nanti bisa dari faskes menuju ke layanan kita di Rumah Sakit Sultan Suriansyah,” sambungnya lagi.
Lebih lanjut Ia menyampaikan, pada tahun sebelumnya ada sebanyak 1.200 lebih kasus stunting di Banjarmasin,
Sedangkan pada tahun 2024, dirinya masih melakukan pendataan secara total kasus stunting yang tersisa.
“Jika tahun sebelumnya Banjarmasin ada di angka 22,4 persen, tahun ini semoga bisa turun, paling tidak sama dengan angka nasional di 14 persen,” tutupnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Minta Setiawan Aswad FokusTuntaskan Kemiskinan dan Stunting di Takalar