Banjarmasin, Sonora.ID - Baru-baru tadi, tim verifikasi penilaian Adipura berkunjung Banjarmasin.
Pada penilaian adipura kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Yaitu sungai yang juga menjadi tambahan objek penilaian.
Khususnya, sungai yang berdampingan dengan kawasan permukiman
Disamping ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) dan kondisi tempat pembuangan akhir (TPA).
Baca Juga: Benahi Beberapa Indikator Penilaian, DLHK Kukar Targetkan Bisa Raih Adipura Tahun Ini
Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki menuturkan, titik yang dipantau itu merupakan permintaan verifikator.
Alasannya, karena Banjarmasin merupakan kota yang juga mengalami pasang surut sungai.
Adapun kawasan yang dipantau, yakni Kawasan Banyiur dan kawasan Sungai Biuku.
"Kami tampilkan apa adanya," ucap Marzuki, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, di Balai Kota, Rabu (31/1).
Marzuki mengakui, bahwa tim verifikator sempat menanyakan bagaimana menjaga kebersihan sungai hingga sanitasi permukiman di kawasan Banyiur.
"Sebenarnya, bersih tidak juga. Tapi, masyarakat di sana aktif menjalankan program bersih-bersih sungai," ucapnya.
"Bahkan saat lomba kebersihan sungai, warga di situ berhasil meraih juara," tambah Marzuki.
Namun persoalan sanitasi di sana sudah tersedia saluran pembuangan limbah.
Selanjutnya, di kawasan Sungai Biuku, tim verifikator merasa terkejut. Pasalnya, masih ada sungai yang begitu aktif di kawasan pedalaman kota.
Bahkan terkesan sangat alami.
"Airnya bersih, ada mobilitas masyarakat di sungai. Ini sempat dipuji tim verifikator," ungkapnya.
Kini DLH Banjarmasin tinggal menunggu, kapan penghargaan Adipura diumumkan.
"Untuk sekarang, belum ada pengumuman resmi. Tapi biasanya ada review dulu, kami dipanggil melakukan klarifikasi. Tapi ada yang bilang, bahwa penghargaan dibarengkan dengan kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)," tutupnya.
Baca Juga: Benahi Beberapa Indikator Penilaian, DLHK Kukar Targetkan Bisa Raih Adipura Tahun Ini