Sonora.ID - Simak contoh cerita fabel singkat yang kaya akan pesan moral berikut ini.
Cerita fabel adalah cerita fiksi yang biasanya disukai oleh anak-anak karena menampilkan binatang sebagai tokoh utama.
Teks fabel akan membawakan cerita terkait kehidupan hewan dengan perilaku atau karakter yang menyerupai manusia.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh cerita fabel yang penuh pesan moral dan inspirasi dilansir dari beberapa sumber:
Contoh 1
Keserakahan Seekor Anjing
Seekor Anjing terlihat sedang mencuri sepotong daging. Setelah berhasil, ia berlari secepat mungkin menghindari kejaran pemilik daging tersebut sampai akhirnya mengarah ke sebuah sungai.
"Hahahaha! Aku berhasil membawa daging segar untuk makan malam," kata si anjing sambil tertawa.
Ketika melewati jembatan di sungai, anjing itu melihat di bawah ada anjing lain yang membawa sepotong daging juga, sama sepertinya. Ia berpikir untuk mencuri daging milik anjing lain yang berada di bawah jembatan agar bisa membawa pulang dua potong daging.
"Wah, ada anjing lain yang juga membawa daging. Hmmm... Aku ambil saja kali ya, jadi aku bisa puas makan daging malam ini," ujar si anjing dalam hati.
Anjing itu menggonggong dan menyerang anjing lain hingga potongan daging miliknya terlepas dari gigitan dan jatuh ke dalam air. Namun ia tersadar, kalau anjing lain yang ia lihat sebagai musuh adalah bayangan dirinya sendiri di permukaan air sungai.
"Oh tidak! Aku ceroboh sekali, kenapa aku begitu bodoh sampai menghilangkan daging buruanku," kata si anjing sambil menangis.
Baca Juga: 12 Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah: Singkat, Pendek, Menarik
Contoh 2
Belalang Sembah
Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah keluarga Semut yang jumlah anggotanya sangat banyak. Semut ini membangun sarangnya dari daun-daun yang direkatkan menggunakan cairan, seperti lem yang mereka keluarkan dari mulut. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan musim dingin yang cukup panjang akan segera datang. Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit didapatkan maka para Semut itu segera mencari berbagai makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin tiba.
Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari setiap hari.
Sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.
Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa ke sarangnya. Sang Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja.
“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab, “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget, “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “tenang aja masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu,” kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.
Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk. Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.
Baca Juga: 5 Contoh Cerita Liburan Sekolah Tahun Baru Bahasa Sunda Singkat dan Menarik
Contoh 3
Kancil Cerdik dan Buaya
Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya.
"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.
Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka.
"Hei para buaya! Raja hutan memberikanku sejumlah hadiah untuk kalian! Tapi, kalian semua harus berkumpul untuk dihitung satu per satu," kata kancil.
Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.
Contoh 4
Gajah yang Baik Hati
Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan sambil terus berjalan mencari air.
Di tengah perjalanan dia melihat kolam air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.
Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’
‘’Aku … Si Kancil, sahabatmu.’’
Kancil terdiam sesaat, mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’
“Yang benar kau mendapat ikan?’’
“Bener … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’
Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.
“Kau mau memanfaatkanku ya, Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu?’’ tanya Gajah.
Kancil hanya terdiam, “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Ia mulai putus asa.
Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.
“Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini,” dia berpikir apakah ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba Gajah muncul kembali.. Kancil meminta tolong kembali.
“Tolong aku, aku berjanji tidak akan jail lagi.”
“Janji?” Gajah menekankan.
“Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan merugikan binatang lain?’’
“Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas.
“Terima kasih, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini” ujar kancil saat sudah sampai di atas.
Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada binatang lain. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.
Baca Juga: 3 Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya
Contoh 5
Kisah persahabatan singa dan tikus
Singa merupakan raja hutan yang dikenal menakutkan. Tidak ada binatang di hutan yang berani mendekati singa atau berada di sarangnya.
Suatu hari, si tikus penasaran dengan sarang singa. Ia pun diam-diam datang ke sarang singa untuk melihat rumah raja hutan itu.
Tiba-tiba, singa mengetahui keberadaan tikus dan menangkapnya. Tikus merasa ketakutan dan meminta maaf kepada singa.
Si singa akhirnya melepaskan tikus dan membiarkannya bebas. Tikus sangat berterima kasih pada singa dan berjanji untuk membalas kebaikannya itu.
Hingga pada suatu hari, giliran singa yang terjebak masalah. Singa ditangkap oleh jaring pemburu di hutan. Ia meraung tidak berdaya hingga tikus mendengarnya.
Tikus berlari dengan cepat dan membantu singa lolos dari jaring pemburu. Ia menggigit tali jaring hingga singa bebas.
Singa begitu terkejut dengan aksi tikus. Ia sangat berterima kasih bisa diselamatkan tikus. Sejak peristiwa itu, singa dan tikus mulai menjalin persahabatan.
Nilai moral kisah persahabatan singa dan tikus ini bisa diajarkan ke anak ya, Bunda. Menolong teman yang kesusahan adalah perbuatan baik dan akan mendapatkan balasan suatu hari nanti.
Contoh 6
Semut dan Belalang
Suatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya.
Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.
Belalang mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup.
Ia kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.
Baca Juga: 5 Contoh Cerita Liburan Sekolah Bahasa Inggris Singkat 2 Paragraf
Contoh 7
Si kancil mencuri ketimun
Suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau panjang yang membuat semua makanan habis. Kancil pun kebingungan mendapatkan makanan dan terpaksa keluar hutan untuk mencari makan karena tak ingin mati kelaparan.
Saat berjalan keluar hutan, Kancil tiba-tiba menemukan ladang timun yang besar. Seketika muncul keinginannya untuk melahap semua timun-timun di ladang itu. Ide untuk mencuri pun muncul.
Diam-diam Kancil memakan timun-timun di ladang tanpa sepengetahuan Pak Petani. Ia pun menjadi terbiasa dan sering diam-diam mencuri timun untuk dimakan di hari-hari berikutnya.
Namun, ulah nakal Kancil ini akhirnya diketahui Pak Petani. Ia marah dan berusaha menjebak Kancil agar tak mencuri lagi timun-timun di ladang. Pak Petani membuat orang-orangan sawah dari kayu dan batok kelapa untuk menakut-nakuti Kancil.
Benar saja, keesokan harinya Kancil yang kelaparan datang ke ladang timun. Ia lalu kaget dan takut melihat ada orang yang menjaga ladang Pak Petani. Kancil tidak tahu bahwa itu adalah orang-orangan sawah.
Ia pun bersembunyi dan menunggu sampai orang itu pergi untuk mencuri timun. Tapi, meski sudah lama menunggu, orang sawah itu tak kunjung pergi. Kancil akhirnya menyerah dan kembali pulang tanpa membawa timun.
Dari cerita dongeng ini, kita bisa mengajarkan anak untuk tidak menirukan sifat Kancil. Jelaskan pada si kecil bahwa mencuri seperti Kancil adalah perbuatan yang buruk dan dibenci banyak orang.
Contoh 8
Kura-kura dan Sepasang Itik
Dikisahkan ada seekor kura-kura yang telah dihukum oleh dewa Jupiter. Kura-kura tersebut dihukum karena malas, sehingga lebih senang di rumah dan tidak menghadiri pesta pernikahan dewa Jupiter. Padahal, kura-kurang telah diundang secara khusus oleh dewa Jupiter.
Namun setelah bertahun-tahun, ia mulai ada keinginan untuk bisa datang ke pesta pernikahan. Apa daya, ia hanyalah kura-kurang yang berjalan lambat dan selalu membawa beban di punggungnya.
Hingga suatu ketika, kura-kura bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan keluh kesahnya. Kemudian itik tersebut berkata, "Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia. Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit di mana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."
Tanpa berpikir panjang, kura-kura pun langsung mengiyakan hal tersebut. Dengan cepat ia memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya. Sepasang itik itu pun turut menahan kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, lalu terbang naik ke atas awan.
Kemudian, seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya dan berkata:
"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"
"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.
Celakalah kura-kura, ia lupa dengan pesan itik sebelum terbang. Ia membuka mulutnya hingga akhirnya terlepas dari gagang kayu dan terjatuh.
Dari cerita kura-kura dan sepasang itik ini kita diajarkan untuk tidak bermalas-malasan. Selain itu, kita juga tidak boleh sombong. Kesombongan pada akhirnya akan membuat celaka.
Baca Juga: 5 Contoh Cerita Liburan di Rumah 5 Paragraf untuk Anak SD dan SMP