Sonora.ID - Simak 3 kisah Isra Miraj untuk anak TK yang dapat disampaikan guru di sekolah.
Sebentar lagi, umat muslim akan memperingati Isra Miraj pada 8 Februari 2024. Ini merupakan momen yang penuh berkah dan hikmah bagi umat Islam.
Peristiwa Isra' Mi'raj sendiri adalah perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 untuk menerima perintah salat dari Allah SWT.
Berikut ini 3 kisah Isra Miraj untuk anak TK yang dapat disampaikan guru di sekolah.
Baca Juga: 25 Ucapan Isra Miraj 2024 Cocok Dibagikan ke Grup WhatsApp Keluarga
Isra Miraj merupakan peristiwa yang terjadi pada 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian. Ini merupakan peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.
Isra berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menggunakan Buraq. Selama perjalanan, malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW singgah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah, Madyan, Thursina serta Betlehem.
Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah sempat bertemu dengan beberapa nabi. Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam.
Selama perjalanan, Nabi Muhammad SAW juga dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama, nabi ditawari meminum khamar atau susu, tetapi Rasulullah lebih memilih susu. Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan, iblis, dan perempuan penggoda.
Sidratul Muntaha di langit ketujuh menjadi akhir perjalanan Nabi Muhammad menerima perintah Allah SWT.
Perintah yang diterima Rasulullah saat itu berupa perintah salat 50 waktu dalam satu hari. Namun, ketika menerimanya, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh Musa untuk memperhatikan kemampuan umatnya.
Maka saat itu, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan kepada Allah sehingga perintah salat menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah umat Muslim harus melakukan salat wajib lima waktu.
Ada seorang pangeran kecil yang sangat baik hati dan taat kepada Allah yang bernama Muhammad. Suatu malam, ketika Muhammad sedang tidur, malaikat datang mengunjunginya.
Malaikat membawa Muhammad pergi dari rumahnya di Makkah ke sebuah tempat yang sangat indah dan penuh cahaya. Pangeran kecil Muhammad bersama malaikat terbang melintasi langit-langit dan bintang-bintang. Mereka melayang-layang seperti burung kecil yang riang.
Setelah itu, mereka tiba di sebuah tempat yang sangat suci dan indah, yaitu Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Muhammad merasa gembira karena dapat berada di tempat yang begitu istimewa. Di Masjid al-Aqsa, Muhammad bertemu dengan banyak nabi-nabi yang baik dan mulia. Mereka semua tersenyum ramah dan memberikan pelukan hangat kepada Muhammad.
Secara bersama-sama, mereka melakukan salat dan membicarakan kebaikan serta kasih sayang Allah. Setelah selesai di Masjid al-Aqsa, Muhammad dan malaikat terbang lebih tinggi lagi. Mereka melewati tujuh langit yang indah. Di setiap langit, Muhammad bertemu dengan malaikat-malaikat yang penuh cinta dan kesetiaan kepada Allah. Malaikat-malaikat itu memberikan Ahmad pesan-pesan indah tentang kebaikan dan keimanan.
Akhirnya, Muhammad mencapai tempat yang sangat khusus, Sidratul Muntaha, tidak ada makhluk yang bisa melampaui batasnya. Di sana, Allah berbicara langsung kepada Muhammad dan memberikan petunjuk-petunjuk hidup yang baik serta perintah untuk menunaikan salat sebagai ibadah kepada Tuhan Pencipta Alam.
Setelah itu, Muhammad dan malaikat kembali ke rumahnya di Mekah dengan hati yang penuh sukacita. Muhammad menceritakan semua yang terjadi kepada keluarganya dan teman-temannya. Semua orang merasa kagum mendengarkan kisah Isra dan Mi'raj yang luar biasa dari pangeran kecil Muhammad.
Dari kisah Muhammad, anak-anak bisa belajar tentang kebaikan, keimanan, dan cinta kepada Allah. Kalian juga dapat mengerti bahwa Allah selalu bersama-sama dengan kita bahkan dalam mimpi dan pengalaman yang luar biasa. Semua anak-anak dapat menjadi pangeran atau putri kecil yang baik hati dan taat kepada Allah.
Isra' Mi'raj merupakan sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam Isra' Mi'raj, Rasulullah Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha.
Perjalanan yang menembus langit ketujuh itu hanya ditempuh satu malam atas perintah Allah SWT. Di sana, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT berupa salat lima waktu. Kenapa disebut Isra' Mi'raj ?
Apa itu Isra'?
Isra' adalah Perjalanan Baginda Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa, dengan jarak antara kedua mesjid itu adalah 1239 Km. Waktu itu Rasulullah menaiki Buraq ditemani malaikat Jibril A.S dan malaikat Israfil A.S.
Apa itu Mi’raj?
Mi’raj adalah perjalanan Baginda Rasulullah SAW dari Masjidil Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha, kemudian di perjalanan Baginda bertemu Nabi-nabi pada setiap langit sampai langit ketujuh.
Sebenarnya Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun, karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebut Isra' Mi'raj.
Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah mengendarai Buraq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Buraq dikisahkan dalam sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.
Dalam hadits tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus Wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam A.S. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya.
Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa A.S dan Nabi Yahya A.S. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa A.S dan Yahya A.S juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.
Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf A.S di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris A.S yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris A.S memberikan doa kepada Nabi Muhammad SAW supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.
Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.S berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad SAW senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.
Pada langit keenam, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa A.S. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Selama bertemu dengan Muhammad SAW, Nabi Musa A.S menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.
Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim A.S. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh. Ia adalah pemisah. Disebut muntaha (akhir) karena ia merupakan batas akhir dari sebuah perjalanan. Tidak ada satu makhluk pun yang pernah melewatinya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Sedangkan Pohon Sidr adalah Pohon Bidara.
Masih dalam hadits yang sama, Rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar. Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari.
Perjalanan Rasulullah saat itu tidak lah mudah, meskipun beliau dimuliakan oleh Allah SWT tetap saja Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama, ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu. Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan, iblis dan perempuan penggoda.
Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh maka perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah Allah SWT telah berakhir. Perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah salat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerimanya, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh nabi Musa A.S untuk memperhatikan kemampuan umatnya.
Saat menyadari hal itu, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah SWT sehingga perintah salat menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah umat Muslim harus melakukan salat wajib lima waktu yaitu :
1. Subuh
2. Zuhur
3. Asar
4. Magrib
5. Isya
Demikian 3 kisah Isra Miraj untuk anak TK yang dapat disampaikan guru di sekolah.
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.