Dongeng Kancil dan Buaya, Lengkap dengan Pesan Moral di Dalamnya

6 Februari 2024 15:15 WIB
Ilustrasi dongeng Kancil dan Buaya
Ilustrasi dongeng Kancil dan Buaya ( )

Sonora.ID - Berikut ini adalah dongeng 'Kancil dan Buaya' yang sudah dilengkapi dengan pesan moral di dalamnya.

Dongeng menjadi salah satu cerita yang kerap dibacakan oleh orang tua kepada anak sebelum tidur di malam hari.

Ada banyak sekali dongeng yang dapat diceritakan, salah satunya tentang 'Kancil dan Buaya' yang memiliki pesan moral baik.

Kamu dapat menyimak langsung dongeng 'Kancil dan Buaya' berikut ini yang sudah lengkap dengan pesan moralnya.

Kancil dan Buaya

Baca Juga: Dongeng Rapunzel Bahasa Inggris, Lengkap dengan Terjemahannya

Pada suatu hari, seekor kancil melompat-lompat dengan riang di tebing sungai. Dari kejauhan, raja buaya yang melihat itu bertanya, "Wah, kau tampak gembira sekali! Apakah kau tidak takut padaku, kancil?"

"Kenapa aku harus takut?" ujar kancil dengan tenang. "Kalian, para buaya kan jumlahnya tak banyak, tak seperti kami para kancil. Jumlah kami bagaikan bintang di langit," lanjutnya.

"Enak saja kau bicara!" bentak raja buaya.

"Ayo kita buktikan!" kata kancil.

"Baik!" sahut raja buaya.

"Besok, aku akan datang membawa semua kancil. Kau juga harus membawa semua buaya. Kancil atau buaya yang paling banyak jumlahnya. Bagaimana?" sambung kancil.

Raja buaya setuju. Ia pun pergi untuk mengumpulkan semua buaya. Sementara itu, kancil berlari ke sana kemari tiada henti di tebing sungai hingga matahari terbenam. Sampai waktu subuh datang, kancil tetap berlari ke sana kemari di tebing itu.

Saat matahari berada tepat di atas kepala. Raja buaya datang bersama semua buaya, dan sungai pun dipenuhi oleh kawanan buaya.

"Kau terlambat, Pak Buaya," ucap kancil dari tebing sungai. "Pagi-pagi sekali para kancil telah datang ke sini. Karena kesal menunggu kalian yang tak juga datang, mereka pun pulang," tambah kancil.

"Huh!" sentak raja buaya. "Bilang saja mereka tak datang karena akut pada kami!" sambungnya.

"Naiklah ke tebing ini!" sahut kancil. "Kau akan menemukan banyak sekali tapak kaki kancil," lanjutnya.

Raja buaya naik ke tebing itu. Ia menemukan banyak sekali tapak kaki kancil di tempat itu. Ucapnya lemah, "Ya, para kancil telah datang ke sini. Jumlah kalian banyak sekali! Kami, para buaya, mengaku kalah. Kami tidak akan mengganggu para kancil lagi."

"Tapi aku belum puas, Pak Buaya!" ujar kancil. "Bagaimana kalau kita melakukan pertandingan tarik tambang satu lawan satu untuk membuktikan siapa yang paling kuat?" tanya kancil.

"Baik!" jawab raja buaya.

"Tunggu di sini," kata kancil. "Aku akan mencari tali rotan yang kuat agar tak putus saat ditarik," tambahnya.

Kancil pun pergi, ditemuinya raja kera. Ucap kancil, "Teman, aku tahu para kera bermusuhan dengan para buaya. Maukah kau membantuku untuk membuat mereka malu?"

"Ya, aku mau!" sahut raja kera.

Kancil memberitahu rencananya. Lalu, ia kembali ke sungai dengan tali rotan yang panjang. Ujarnya pada raja buaya, "Pak Buaya, kau peganglah ujung tali rotan ini, dan aku memegang ujung yang satunya. Aku akan berdiri jauh dari sini agar tak terpeleset lumpur di tebing itu. Bila kau berhasil menarikku masuk ke dalam sungai, kaulah pemenangnya."

"Hohoho! Dengan sekali tarik saja, kau akan terjerumus!" ucap raja buaya dengan sombong.

"Buktikanlah!" kata kancil.

Pertandingan pun dimulai. Raja buaya siap menarik tali. "Tarik!" seru kancil.

Raja buaya menarik tali rotan sekuat tenaga. Raja buaya kaget karena mengira dengan sekali tarik saja kancil akan terjerumus ke dalam sungai. Dilihatnya tali menegang.

"Ayo, tarik!" seru kancil. "Mana tenagamu!" lanjutnya.

"Gila! Besar sekali tenaga binatang itu!" keluh raja buaya, sambil menarik tali rotan itu kuat-kuat.

Akhirnya, ia tidak kuat lagi menarik tali rotan itu. Napasnya sesak dan tenaganya lenyap. Kancil mendatangi raja buaya dan bertanya, "Mengapa tidak ditarik?"

Baca Juga: Cerita Beauty and the Beast dalam Bahasa Inggris dan Pesan Moralnya

Raja buaya tak menjawab. Napasnya terengah.

"Apakah kau mau istirahat dulu lalu meneruskan pertandingan?" tanya kancil lagi.

Raja buaya tidak menjawab juga.

"Pak Buaya, mengapa kau diam saja? Kau tuli? Atau kau menyerah dan mengakui bahwa kami, para kancil, lebih banyak dan lebih kuat? Kalau benar begitu, tenggelamlah agar kau tidak malu."

Perlahan raja buaya menenggelamkan dirinya ke dalam air, lalu lenyap dari pandangan.

Kancil pun menemui raja kera. Dengan penuh sukacita, raja kera melompat-lompat. la senang karena musuhnya kalah. Lalu dilepasnya ujung tali rotan yang diikatnya di batang pohon kelapa.

Pesan Moral 'Kancil dan Buaya'

Pesan yang dapat diambil dari kisah ini adalah kekuatan pikiran akan jauh lebih berguna dibandingkan kekuatan fisik semata.

Seseorang harus bisa bekerja dengan cerdas untuk bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan mudah.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm