Sementara itu, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Fadjar Majardi, mengatakan bahwa perekonomian Indonesia ke depan masih dapat dikatakan baik-baik saja dan berada di kisaran 4,7-5,5 persen.
Walaupun pada tahun 2023 diakuinya ada perlambatan laju pertumbuhan ekonomi di angka 5,05 persen dari sebelumnya 5,31 persen di tahun 2022, tapi hal itu masih dianggap baik karena berada dalam kisaran prediksi awal.
Baca Juga: Inisiasi Gerakan Revolusi Hijau, Gubernur Kalsel Dipandang Layak Terima Penghargaan Kalpataru
Angka tersebut juga masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang rata-rata di angka 3 persen.
“Pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu masih wajar, seperti rata-rata pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19,” jelasnya.
Jika dilihat secara kasat mata, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan pasca pandemi dapat dikatakan membaik seiring normalnya aktivitas masyarakat.
Di beberapa titik bahkan dapat ditemui kedai-kedai kopi dan tempat makan baru, serta berlanjutnya pembangunan sejumlah infrastruktur yang sebelumnya tentunya karena kondisi perekonomian daerah yang mengalami perlambatan akibat refocusing anggaran.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.