Kekurangan Buku
– Ada beberapa kampus di Indonesia yang memiliki metode penelitian skripsi yang berbeda dengan yang tertera di dalam buku. Jadi harus membandingkan buku satu dengan buku yang sejenis lainnya.
2. Resensi Buku Non Fiksi II
Judul Buku: Memahami Film
Pengarang: Himawan Pratists
Penerbit: Homerian Pustaka
Tahun Terbit: 2008
Tebal Halaman: 223 halaman
Sebagian besar orang masih melihat film adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Padahal, film dapat dibuat oleh siapa pun. Walau minat seseorang belajar buat film tinggi, kedalaman memahami seni film masih sangat terbatas.
Pengetahuan tentang film sebagai sebuah karya seni masih berada di ruang-ruang kuliah semata, padahal film bukan milik para akademisi saja, melainkan milik semua orang yang hobi menonton.
Buku ini mencoba membantu penonton untuk membaca film sebagai sebuah bentuk seni. Melalui buku ini, pembaca akan belajar tentang motif atas pilihan teknik sutradara baik dari sisi naratif maupun sinematiknya.
Buku ini akan dengan mudah ditangkap pembacanya ditambah dengan gambar-gambar penunjang.
– Mampu memberikan contoh-contoh dari setiap unsur pembentuk film dengan disertai ilustrasi dan referensi film. Contoh-contoh tersebut akan memudahkan pembaca.
– Menjelaskan detail topik yang dibahas dalam buku, seperti jenis dan ciri genre, aspek naratif, struktur tiga babak dan alternatif, aspek sinematik, suara, dan lain-lain.
– Mampu membantu pembuat film baru yang masih dalam tahap pengenalan alat-alat dan proses produksi film karena buku ini sangat ringan dan menuntun bagi pemula.
– Buku ini sangat susah didapatkan, bahkan di toko buku ternama jarang menjualnya. Jika ingin mencari buku ini bisa membuka Instagram atau situs penyedia jasa jual buku.
3. Resensi Buku Non Fiksi III
Identitas Buku
Judul Buku: Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang
Pengarang Buku: Andrias Harefa
Penerbit Buku: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2002
Halaman: I – IX + 103 halaman
Sinopsis Buku
Buku berjudul Agar Menulis-Mengarang Bisa gampang ini berisi tentang bagaimana aktivitas menulis ternyata bisa dilakukan oleh semua orang, bukan hanya yang memiliki bakat.
Sebaliknya, bakat menulis ternyata tidak selalu membuat aktivitas menulis menjadi lancar dan mudah. Hal ini juga dijelaskan dengan penjelasan para ahli di dalam buku ini mengenai pelajaran dasar yang diperoleh seseorang di bangku sekolah, yaitu menulis.
Artinya, menulis dan mengarang pada dasarnya adalah keterampilan dasar seseorang sejak kecil. Namun, keterampilan tersebut tidak bisa berjalan dengan baik ketika terdapat kendala saat menuangkan berbagai ide dalam bentuk tulisan. Alhasil, bakat ini justru dijadikan kambing hitam untuk disalahkan.
Selain itu, mengarang juga bukan merupakan pekerjaan yang mudah, tetapi juga bukan merupakan hal yang sulit untuk dikerjakan. Oleh sebab itu, perlu komitmen yang harus selalu dijaga dalam proses menulis dan mengarang, sehingga proses menulis dan mengarang menjadi lebih mudah dan mengalir.
Komitmen yang dimiliki seorang penulis menjadi janji pada diri sendiri bahwa penulis akan menjadi penulis yang hebat. Pada akhirnya, menjadi penulis tidak membutuhkan bakat, tetapi butuh ambisi dan minat untuk terus berkembang.
Kelebihan Buku