Sonora.ID – Hari ini adalah hari yang spesial, sebab di setiap tanggal 14 Februari, hampir seluruh dunia merayakan Hari Valentine yang kita tahu sebagai Hari Kasih Sayang.
Secara general, biasanya Hari Valentine akan dirayakan dengan banyak simbol cinta, seperti pemberian hadiah, atau apapun yang melambangkan kasih sayang.
Namun, siapa sangka, ternyata di balik dari Hari Valentine ini ternyata ada sejarah atau asal-usul yang tak seindah yang diduga.
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa sejarah di balik Hari Valentine ini cukup kelam dan juga mengerikan.
Simak sejarah Hari Valentine yang biasa dirayakan setiap tanggal 14 Februari berikut ini.
Baca Juga: 60 Ucapan Valentine untuk Pasangan, Ada Ucapan Lucu dan Bahasa Inggris
Berasal dari Festival Lupercalia
Banyak yang belum tahu bahwa Hari Valentine sebenarnya berawal dari sebuah festival atau ritual berdarah dan mengerikan yang disebut 'Lupercalia'.
Melansir dari Firstpost, Lupercalia adalah festival pagan kuno yang diadakan tiap tahunnya di Roma pada tanggal 13 sampai 15 Februari.
Festival ini berisi perayaan berdarah yang dipenuhi dengan kekerasan, seksualitas, perjodohan, dan juga hewan kurban.
Menurut sejarah, setiap festival ini diadakan, seekor kambing dan anjing dikorbankan oleh para pria, kemudian para wanita dicambuk dengan kulit hewan yang dikorbankan.
Tujuan dari festival tersebut adalah untuk menangkal roh jahat dan melawan ketidaksuburan dan dirayakan pada abad 6 SM.
Selama festival, perjodohan juga dilakukan bagaikan lotere, di mana pria mengambil nama wanita dari wadah dan akan berpasangan dengan wanita itu selama festival, dan bahkan bisa lebih lama setelah festival.
Kemunculan Santo Valentine
Selain Festival Lupercalia, ada juga yang beranggapan bahwa asal-usul Valentine ini berasal dari legenda kehidupan Santo Valentine.
Legenda tersebut mengisahkan bahwa pada tanggal 14 Februari selama abad ke-3 Masehi, seorang pria bernama Valentine dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II.
Valentine dieksekusi usai dipenjara karena membantu penganiayaan orang Kristen dan diam-diam menikahi pasangan Kristen yang sedang jatuh cinta.
Mulanya, selama dipenjara, Valentine mencoba mengubah keyakinan Claudius menjadi Kristen. Claudius menjadi sangat marah dan memerintahkan Valentine untuk meninggalkan keyakinannya atau dibunuh.
Valentine menolak untuk meninggalkan keyakinannya, sehingga Valentine menerima untuk dieksekusi. Valentine pun dipenggal pada tanggal 14 Februari.
Legenda juga menceritakan kisah lain yang terjadi selama pemenjaraan Valentine. Pria itu dikisahkan mengajari seorang gadis bernama Julia, seorang gadis buta sipir penjara.
Legenda menyatakan Tuhan memulihkan penglihatan Julia setelah dia dan Valentine berdoa bersama. Menjelang eksekusi, Valentine dikisahkan menulis catatan untuk Julia dan menandatanganinya. Surat itu berbunyi, "dari Valentine-mu."
Baca Juga: 10 Ungkapan Sayang Untuk Hari Valentine Menggunakan Bahasa Inggris
Hari St. Valentine
Berkat reputasi Santo Valentine, pada akhir abad ke-5 Masehi, Paus Gelasius I menghapus Festival Lupercalia dan menyatakan 14 Februari sebagai hari peringatan bagi kematian Santo Valentine.
Setelah ritual atau festival itu hilang, perayaan hari St. Valentine menjadi tumbuh lebih romantis, menjadi tentang cinta dan juga keintiman.
Meski begitu, beberapa pakar injil modern memperingatkan agar orang Kristen tidak merayakan hari valentine karena dianggap berasal dari ritual festival atau pagan yang mengerikan.
Hal itu tidak mengherankan karena hari valentine banyak didukung dengan beberapa simbol dan warna yang juga sejalan dengan perayaan pagan lupercalia.