Petugas Pemilu Puas dengan Pelayanan JKN dari BPJS Kesehatan di Rumah Sakit

18 Februari 2024 14:35 WIB
Basuki, peserta JKN dan anggota KPPS.
Basuki, peserta JKN dan anggota KPPS. ( BPJS Kesehatan Yogyakarta)

Yogyakarta, Sonora.ID - Basuki (76) merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang turut berperan aktif dalam pesta demokrasi tahun 2024.

Sebagai salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Basuki menjalankan tugasnya hingga pukul 01.00 dini hari. Tidak berhenti sampai di situ, Basuki masih harus

kembali menyelesaikan administrasi pemungutan suara pada Kamis (15/02) pukul 07.00 s/d 07.30. Tubuhnya mulai menyerah di tengah padatnya aktivitas yang membuat waktu istirahatnya berkurang.

“Saat perkumpulan itu, nafas saya sudah mulai tersengal-sengal, tetapi saya masih bisa beraktivitas dengan baik. Namun, sepulang dari itu, dada saya mulai sesak. Kemudian saya berjalan-jalan keluar untuk menghirup udara segar. Saya masih berbincang-bincang dengan tetangga untuk merencanakan bermain tenis meja bersama. Sesampainya di rumah, dada saya semakin sesak. Merasa tidak kuat, saya membangunkan anak-anak untuk diantar ke rumah sakit,” jelas Basuki.

Baca Juga: Tiba-tiba kondisi drop, Anggota KPPS TPS 04 di Klaten Meninggal Dunia

Sesampainya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Panti Rapih, petugas rumah sakit langsung memberikan uap pada Basuki.

Ia merasa kondisinya semakin lama semakin membaik. Dadanya tidak sesak lagi, sehingga nafasnya pun mulai kembali teratur. Dokter mengarahkan Basuki rawat inap untuk memastikan keadaannya.

“Ternyata ada penyumbatan di paru-paru saya. Selama ini kalau batuk, agak susah mengeluarkan dahaknya. Untuk berbicara saja nafas saya lumayan berat. Begitu juga ketika saya makan dan jalan. Saya sudah mulai merasakan keluhan itu sejak sebelum masa pandemi, tetapi belum pernah merasakan yang seberat sekarang. Dulu saya berpikir mungkin karena usia saya sudah tidak lagi muda, sehingga saya tidak terlalu menghiraukan hal itu,”ungkap Basuki.

Basuki mengaku kondisinya sedang baik-baik saja dan tidak ada keluhan sama sekali saat menjalankan serangkaian tugas sebagai KPPS.

Bahkan, sebelum pemilu berlangsung, dia melakukan cek kesehatan di puskesmas. Hasilnya menunjukkan semuanya normal, sehingga dia merasa aman untuk beraktivitas seperti biasa.

Petugas pemilu dihimbau untuk melakukan skrining riwayat kesehatan sebelum bertugas. Hal ini tertuang pada Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri, KPU, Bawaslu, dan BPJS Kesehatan.

Skrining riwayat kesehatan merupakan pengisian pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga, dan pola konsumsi makanan untuk mengetahui risiko menderita penyakit kronis. Aplikasi ini dikembangkan oleh BPJS Kesehatan.

Peserta dengan hasil “berisiko penyakit” disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar, sedangkan peserta dengan hasil “tidak berisiko penyakit” disarankan untuk tetap menjaga pola hidup sehat.

Baca Juga: Fantastis! Honor KPPS di Luar Negeri Bisa Ratusan Dollar

“Selama dirawat di RS Panti Rapih, saya menggunakan JKN. Menurut pengalaman saya, pelayanan di sini bagus. Saya merasa puas. Sampai di IGD, petugas langsung memberikan penanganan dengan cepat. Mungkin jika saya tidak dibawa ke rumah sakit, nyawa saya sudah tidak tertolong lagi,” lanjut Basuki.

Basuki merasa bersyukur kesehatannya sudah terjamin oleh BPJS Kesehatan. Basuki tidak menghadapi kendala apapun saat mengurus administrasi rumah sakit.

Semuanya dapat dilakukan dengan cepat. Menurut Basuki, pelayanan di RS Panti Rapih tidak ada diskriminasi antara pasien JKN dan pasien non JKN, semuanya diperlukan dengan ramah dan baik.

“Harapan saya agar semua peserta JKN dapat melaksanakan seluruh kewajibannya dengan baik. Salah satunya adalah kewajiban untuk membayar iuran dengan rutin setiap bulannya, sehingga ketika dibutuhkan atau saat sakit, dapat dimanfaatkan dengan lancar, tanpa kendala apapun. Saya sudah merasakan sendiri. Jika kepesertaan selalu aktif, kita akan merasa tenang dan aman karena kita tidak pernah tau kapan sakit akan datang,” tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm