“Proses mengusulkan agenda KEN ini benar-benar dikawal, sehingga ketika sudah masuk dalam KEN, kita tidak perlu susah-susah lagi mempromosikannya karena dibantu Kemenparekraf, dan mereka juga memberikan bantuan. Oleh sebab itu, mari kita kawal, mulai dari proses persiapan pengusulan, mengkurasi, agar nanti diterima sebagai event nasional,” terangnya.
Menurutnya, di Kalbar, nilai-nilai kebudayaan sangat melekat dan beragam.
Di tahun naga ini, Kota Pontianak selaku ibukota provinsi Kalbar harus menjadi contoh kemajuan dengan menggelar event kebudayaan secara nasional.
Harisson mengajak peran seluruh elemen pemangku kebijakan agar bersinergi menjadikan Kalbar sebagai tujuan wisata, seperti halnya di kota-kota besar di dunia.
Baca Juga: Kalbar Food Festival Kelima Angkat Potensi Wisata dan Budaya Lokal
“Kebudayaan dan kuliner juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Masyarakat kita fasilitasi dengan menyediakan stand. Perlu terus kita pacu, disamping kita merayakan Cap Go Meh, kita meningkatkan ekonomi masyarakat. Itu yang kita harapkan,” ungkap dia.
Ketua Panitia Cap Go Meh 2575 Kota Pontianak Hendry Pangestu Lim menjelaskan, tahun depan pihaknya bersiap untuk menggelar Festival Cap Go Meh dengan lebih meriah setelah ditiadakannya iring-iringan replika naga untuk menghormati pesta demokrasi.
“Tahun depan kita akan buka kandang naga kita. Kita minta dukungan Pj Gubernur dan Pj Wali Kota. Tahun ini juga lebih meriah dari tahun sebelumnya karena kita mendatangkan artis ibukota seperti penyanyi Delon dan Rafael Tan, Insyaallah tahun ini lebih ramai,” ucapnya.
Untuk menggantikan kekosongan replika naga, di tahun depan pihaknya berencana akan merancang replika naga sepanjang seratus meter.
Dari tahun ke tahun, dari evaluasinya, selalu terjadi peningkatan pengunjung.
“Kalau ramai PAD kita juga ikut meningkat,” tutupnya.