"Dulu paling murah beras 5 kilogram itu Rp55 ribu, sekarang jadi Rp 78 ribu, itu paling rendah dan paling murah," terang dia.
"Sekarang paling bagus Rp88 ribu per 5 kilogram, atau Rp17 ribu per kilogram," tambahnya.
Dia mengaku kenaikan harga ini jelas membuat konsumen protes. Namun, karena bahan pokok mau tak mau masyarakat tetap membeli.
Jika awalnya mampu membeli satu sak ukuran 25 kilogram, kini hanya mampu mengecer kemasan 3 sampai 5 kilogram.
Masyarakat juga cenderung memburu beras dengan harga termurah. Harga beras berbeda per kilogramnya disesuaikan dengan kualitasnya.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Sejumlah Bapok di Kota Bandung Naik, Stok Beras Aman
"Stoknya ya menurun. Saya kulakan juga sedikit-sedikit saja, karena takut nanti harganya tiba-tiba turun. Karena sekarang kan harganya gak stabil, tiba-tiba turun nanti naik lagi," kata dia.
"Khawatirnya itu. Meski pasokan masih ada, kami ambil dari Pasar Legi (Solo) dan Delanggu (Klaten)," imbuhnya.
Penulis: Ika Andriani