5 Contoh Puisi Prismatis, Beserta Penjelasan dan Ciri-Cirinya Lengkap

20 Februari 2024 12:13 WIB
Ilustrasi Contoh Puisi Prismatis
Ilustrasi Contoh Puisi Prismatis ( )

Sejumlah warna merebah ke bawah tanah
Dan tanah lekah
Menganga
Ada nyawa-nyawa yang dipanggilnya 

Kemerdekaan milik siapa?
Milik sebagian atau semua?
Bila warna nurani luntur
Bintang-bintang pun segera gugur
Orang di dusun tinggal bertanya
Kapan kiamat tiba?

Contoh 2

Tanah Air Mata

Oleh: Sutardji Calzoum Bachri

Tanah air mata tanah tumpah darahku
Mata air airmata kami
Airmata tanah air kami 

Di sinilah kami berdiri
Menyanyikan airmata kami 

Dibalik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Di balik etalase megah gedung-gedungmu
Kami coba sembunyikan derita kami 

Kami coba simpan nestapa
Kami coba kuburkan duka lara
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merebak ke mana-mana
Bumi menang tak terbatas pandang
Dan udara luas menuggu
Namun kalian takkan bisa menyikir 

Ke mana pun melangkah
Kalian pijak airmata kami
Ke mana pun terbang
Kalian kan hinggap di airmata kami
Ke mana pun berlayar
Kalian arungi air mata kami 

Kalian sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan ke mana pergi

Baca Juga: Puisi Kontemporer: Pengertian, Jenis dan Contohnya Dibahas Lengkap

Contoh 3

Laju Aksara Timah

Oleh: Dian Chandra
Abad ke tujuh
Patung timah menyeru
Sang datuk keliru
Terburu menyumpah lanun
Dalam perut bumi
Aku mengais jejak timah
Begitu suruhmu
Hingga buntung kakiku
Dunia terus beradu
Tak tahu malu
Mengayak butir timah
Sendiri dalam kilah buru
AC hidup memberi sejuk
Ia duduk mengatur
Matahari merajuk
Kami tak tahu mundur 

Contoh 4

Sajak Putih

Beribu saat dalam kenangan
Surut perlahan 
Kita dengarkan bumi menrima tanpa mengaduh 
Sewaktu etik pun jauh 
Kita dengar bumi yang tua dalam setia 
Kasih tanpa suara 
Sewaktu bayang-bayang kita memanjang 
Mengaburkan batas ruang 
Kita pun bisu tersekat dalam pesona 
Sewaktu ia pun memanggil-manggil 
Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil 
Di luar cuaca

Contoh 5

Guru, Pelita Bangsa

Papan tulis bagai kanvas putih,
Rangkaian kata terukir indah.

Ilmu bagaikan pelita di malam kelam,

Sinarnya menerangi jalan yang terjal.
Maestro di balik melodi pengetahuan,

Akselerator tak kenal lelah.

Tanganmu mengukir masa depan,
Idealismemu mewarnai dunia.

Seperti mentari pagi yang menyapa,
Menerangi jiwa yang masih belia.

Apapun rintangan yang kau hadapi,

Tak pernah surut semangatmu mengajar.
Ibarat samudra luas ilmu pengetahuan,
Ajarmu bagai gelombang yang menari.

Nasehatmu bagai mutiara yang berkilau,
Di dalam hati kami tersimpan rapi.

Apapun balasan tak sepadan dengan jasamu,
Jasa yang tak ternilai harganya.

Akan selalu kami kenang dan hormati,

Seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 30 Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati yang Bikin Baper dan Nangis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm