Puisi prismatis memerlukan penafsiran, karena menggunakan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Puisi prismatis tidak bisa dipahami secara langsung seperti puisi diafan.
Namun, pembaca dapat merasakan apa yang disampaikan penulis dalam puisi setelah membaca kedua kalinya atau lebih.
Ciri-ciri Puisi Prismatis
Melihat pengertian tersebut, bisa disimpulkan kalau puisi prismatis mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
Contoh 1
Puisi Hitam
Oleh: D. Zawawi Imron
Di punggung tanah kelam
Angin terbang membedah Lembah
Membawa getir lahang berlaru darah
Pupuslah mayang
Bunyi saronen
Suara sedih penghuni
Jalan melas jalan ke kota
Putus di tengah
Langit luas melingkung dunia
Terengah