Kondisi itu pula yang memaksa Rosi menjadi lebih banyak berdiam diri dan tak mampu lagi bekerja.
"Saya juga pindah-pindah kontrakan. Sebelum di sini, saya pernah tidur di jalan dengan dua anak saya. Diusir pemilik rumah karena tidak mampu membayar sewa," tuturnya.
Tidak habis sampai di situ. Pesakitan yang dialami Rosi kian pelik sejak empat tahun terakhir.
Rasa nyeri akibat luka bakar merembet ke area kewanitaannya, lantaran ada daging berlebih juga yang tumbuh di situ.
"Gatal dan sangat perih sekali. Apalagi saat buang air kecil. Berbulan-bulan sampai sekarang masih sangat sakit," keluhnya.
Baca Juga: Kabar Duka, Anggota KPPS Karang Mekar Banjarmasin Meninggal Dunia
Rosi mengatakan, obat yang dikonsumsinya hanya mampu menahan sakit selama 30 menit. Setelah itu, rasa sakitnya datang lagi.
"Kalau sudah sakit, saya sampai tidak bisa bergerak selama sepekan," tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Rosi hanya bertumpu gaji sang suami.
Nominalnya tak menentu, karena suaminya hanya pekerja serabutan dan sering berpindah-pindah tempat.