Warga tersebut mengaku sempat mengalami gejala seperti mual, diare, dan pusing. Mereka kemudian langsung memeriksakan diri ke fasilitas Kesehatan terdekat, setelah mengalami gejala tersebut.
Tri Sumakna, Pj Kepala Desa Temuwangi, mengatakan di wilayahnya terdapat sekitar belasan orang yang mengalami sakit.
"Total warga Temuwangi yang sakit kira-kira ada 12 orang, yang kondisinya parah tidak ada," ungkapnya.
Baca Juga: Truk Muatan Material Pembangunan Tol Solo-Jogja Terperosok di Sragen
Sebanyak 4 orang warga yang menjalani rawat inap, dua warga dirawat di Puskesmas Pedan, sementara yang lain dirawat di RS PKU Muhammadiyah Pedan. Mereka dirawat sejak 18 Februari 2024.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mendeteksi kejadian tersebut pada 19 Februari 2024.
"Kejadiannya terdeteksi oleh kami hari Senin (19/2/2024)," kata Anggit.
Mayoritas pasien yang mengalami dugaan keracunan pecel berasal dari daerah Pedan, yaitu berjumlah 14 orang.
"Dari wilayah Pedan ada 14 dan Trucuk ada 9," kata Mentes Hartanti, selaku Sub Koordinator surveilans, karantina kesehatan, dan imunisasi (SKKI).