Banjarmasin, Sonora.ID - Lagi-lagi perilaku tak terpuji ditunjukan oleh oknum warga.
Seakan tak punya malu, lantai halte bus Nol Kilometer samping Masjid Raya Sabilal Muhtadin, di Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin Tengah itu dicuri.
Salah seorang warga yang ditemui di lokasi, Midun, mengatakan bahwa lempengan besi lantai halte itu hilang karena dicuri.
“Saya tahu dan melihat langsung,” ucap pelangsir BBM di SPBU yang ada di kawasan itu, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Jumat (23/2) pagi.
Midun mengklaim, bahwa dirinya adalah saksi mata pencurian itu. Ia melihat lantai besi itu tak hilang sekaligus. Namun, satu per satu dicongkel dengan batangan besi dan obeng.
Baca Juga: Investasi di Kalsel Meningkat Rp6T Sepanjang 2023, Banjarmasin & Banjarbaru Malah Anjlok
Dia bilang, pencurinya dua orang. Salah satunya berambut gondrong dan bertato. Keduanya beraksi pada siang hari. Aksi itu, menurutnya, dilakukan berhari-hari.
"Saya bersama kawan-kawan sempat mengawasi. Satu persatu lempengan lantai besi itu dicopot. Lalu dibaringkan di belakang pagar masjid," tuturnya.
"Ketika malam hari, tahu-tahu sudah habis semua. Dan betul dugaan saya, sepertinya besi-besi itu dikilokan," tekannya lagi.
Ia memberkan, lantai besi itu hilang sepenuhnya pada Kamis (22/2) malam.
Lebih jauh lagi, Midun juga mengungkapkan cerita lain. Ia menuturkan, pada malam hari, halte yang lempengan lantai besinya hilang dicuri itu, juga dijadikan tempat nongkrong gelandangan.
"Orang mabuk juga ada. Bikin takut warga yang hendak duduk menunggu bus saja," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin, Ibni Achiruddin, mengatakan bahwa material halte yang hilang itu bukan izin jajarannya.
"Itu kewenangan Dishub Kalsel. Bukan milik pemko atau Dishub Banjarmasin," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
Baca Juga: Sidang Tipiring Pelanggar Perda, Sanksi Maksimal Buat Efek Jera!
Lalu, bagaimana kejadian ini tidak terjadi di halte milik Dishub Banjarmasin? Ia mengaku hanya bisa mengimbau.
“Meminta masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas publik yang dibangun,” ujarnya.
Kemudian, menunggu laporan dari masyarakat ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan menimpa fasilitas publik.
"Soalnya, kalau kami pasang cctv atau kamera pengawas per lokasi, percuma juga jika masyarakatnya seperti itu. Bahkan ada beberapa cctv yang dipasang malah hilang," tekannya.