Maros, Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengemas produknya semenarik mungkin.
Menurutnya, kemasan yang dilengkapi merek dagang akan menambah nilai jual produk.
Itu disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan ribuan nasabah PNM Mekaar di Kabupaten Maros, Kamis (22/2/2024).
Secara khusus, Jokowi mengapresiasi produk UMKM Sulsel yang dipamerkan dalam acara tersebut.
Di antaranya, keripik bawang putih merek JIRA, kerupuk rajungan merek Mama Muda serta sambal bawang Lontara.
Produk-produk itu, kata dia, telah memenuhi standar untuk dijual di ritel modern.
"Saya senang di Sulsel tadi saya liat ada keripik bawang putih. Saya senang bukan keripiknya tapi packagingnya, ada brandnya. Ini kemasan yang sangat bagus. Kalau produk-produk di Sulsel dikemas seperti ini lakunya mudah," ujar Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Harap SPAL-DT Kurangi Pencemaran Limbah Cair di Makassar
Ia menuturkan, produk-produk UMKM yang mulai naik kelas ditandai kemasan serta adanya merek dagang.
Di samping itu, kualitas bahan juga menjadi penentu untuk dapat diterima pasar.
Jokowi mengaku dibuat takjub dengan produk UMKM Sulsel.
Seperti sambal bawang Lontara yang saat ini telah diekspor ke Brunei Darussalam dan Malaysia.
"Saya senang karena ini sudah ekspor ke Brunei dan Malaysia. Secara kualitas sudah diterima di luar negeri. Artinya kualitasnya baik," ungkapnya.
Jokowi menuturkan, pemerintah berkomitmen mendukung penuh para pelaku UMKM untuk berkembang.
Salah satunya melalui akses pinjaman program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Khusus di Sulsel, pinjaman PNM Mekaar telah disalurkan sebesar Rp6,8 Triliun.
Jokowi bilang, penyaluran pinjaman tersebut menunjukkan bahwa para nasabah di Sulawesi Selatan memiliki semangat untuk menjadi pelaku ekonomi yang produktif.
Kendati demikian, nasabah tetap harus berhati-hati dalam mengelola pinjaman yang diberikan.
“Kalau ibu-ibu ngambil dari PNM misalnya Rp5 juta, saya titip ini, ngambil Rp5 juta, Rp5 juta itu 100 persen harus dipakai untuk modal kerja, 100 persen Rp5 juta harus dipakai untuk modal usaha. Jangan ada yang meleng-meleng kemana-mana. Itu bukan uangnya ibu-ibu, itu uangnya kita semuanya,” tegasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News