Paul Hunham (Paul Giamatti) adalah seorang guru sejarah di Barton Academy, sebuah asrama swasta yang terkenal memiliki aturan ketat nan disiplin di New England, AS.
Sementara Angus Tully (Dominic Sessa), sebenarnya adalah murid yang pintar namun suka mengeluh yang terpaksa harus menetap di sekolah selama libur natal dan tahun baru lantaran ibunya berbulan madu dengan suami barunya.
Selain mereka berdua, ada juga Mary Lamb (Da'Vine Joy Randolph) seorang koki kantin yang masih berkabung setelah kehilangan anaknya di perang Vietnam.
Awalnya Angus bukan satu-satunya murid yang tinggal di sekolah selama libur natal tersebut, namun karena murid lain akhirnya diajak berlibur oleh salah satu orang tua murid kaya di situ, Angus yang saat itu orang tuanya tidak bisa dihubungi terpaksa harus tetap tinggal di asrama bersama Paul dan Mary.
Tapi siapa sangka, ternyata siapa sangka ternyata liburan natal ini dapat membawa pelajaran untuk merefleksikan diri yang dapat mengubah hidup mereka.
Review Film The Holdovers
Setiap karakter punya kesedihan masing-masing
Sentuhan drama dan komedi, serta keterampilan akting para pemeran sukses mencampur aduk emosi penonton mengikuti alur film.
Meski berlatar suasana natal, film ini terbilang tidak menggambarkan Natal seperti film-film liburan lainnya.
Kendari begitu, banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari film ini, misalnya saja jangan menilai seseorang hanya dari luarnya saja.
Siapa sangka ternyata ada kisah menyedihkan dibalik sikap menyebalkan guru Paul Hunham, yang terkenal dibenci oleh semua orang di sekolah karena karakternya yang tegas dan tidak kenal toleransi.
Untuk anak seusianya, Angus Tully juga menyimpan banyak kemarahan terhadap dunia dan trauma masa kecil yang menjadikannya sebagai sosok yang cerdas namun suka membangkang.
Penonton juga diajak mendalami proses berkabung Mary, seorang Ibu yang memilih untuk menarik diri dari kehidupan sosial setelah kehilangan anaknya dalam perang.
Liburan dan Mengubah Hidup
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap karakter dalam film ini memiliki masalah dan kesulitan masing-masing.
Namun film ini cukup menunjukkan perkembangan karakter di mana tiga orang yang awalnya saling tidak suka satu sama lain menjadi dekat bahkan membuka diri untuk mengungkapkan kehidupan mereka yang tersembunyi.
Namun perubahan hidup sangat jelas terjadi pada karakter Paul Hunham, yang sebelumnya sangat tegas, ia mualai melunak dan menunjukkan sisi lembutnya saat menghadapi Angus.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Profil 3 Pakar yang Terlibat dalam Film Dirty Vote: Zainal Arifin, Bivitri dan Feri Amsari