Palembang, Sonora.ID – Penyakit diabetes mellitus (DM) memerlukan perhatian khusus.
Di Indonesia penderitanya terus meningkat. International diabetes federation mencatat 10 juta pasien DM menderita di Indonesia pertahunnya.
Indonesia menempati peringkat kelima dari 10 negara terbesar penderita diabetes. Diabetes disebut sebagai silent killer.
dr. Selviana Meidriyanti – Ketua Tim Promosi Kesehatan RS Charitas Palembang dalam acara Ruang Komunitas (23/02/2024) mengatakan untuk mencegah diabetes sebaiknya menkonsumsi gula dikurangi.
Dalam satu hari maksimal dua sendok makan saja mengkonsumsi gula. Bila sudah terdiagnosa maka seharusnya dibatasi mengkonsumsi gula.
“Konsumsi gula dalam satu hari dua sendok makan saja atau sekitar 20 hingga 30 gram. Bila terdiagnosa harus dibatasi mengkonsumsi gula. Kalau kita minum boba satu gelas, bisa lebih dua sendok makan gulanya,” urainya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa penyakit diabetes memiliki gejala diantaranya: lapar terus-menerus meskipun sudah makan banyak, sering kencing dimalam hari bisa empat hingga lima kali, mudah Lelah, kesemutan, gatal-gatal, sering haus dan pingin minum yang manis.
Diabetes mellitus ada dua tipe. Tipe 1 diidap sejak kecil, tipe 2 karena pola hidup, bisa mengenai siapa saja mulai dari anak-anak hingga dewasa.
RS. RK Charitas memiliki klub diabetes. Klub ini didirikan untuk membantu pasien-pasien diabetes agar memiliki gula darah yang terkontrol.
Kegiatan utama klub ini adalah senam diabetes dan edukasi Kesehatan. Senam diabetes berlangsung setiap hari sabut pukul tujuh hingga delapan pagi.
Anggota klub semua kalangan khususnya penderita diabetes maupun keluarga pasien yang ingin mengontrol gula darahnya.
“Anggotanya pasien yang dirawat dan diagnosis diabetes, mereka diarahkan untuk bergabung. Ada juga yang datang langsung,” ujar dr. selvi.
Triyatni–Anggota Klub Diabetes RS. Charitas Palembang mengatakan ia bergabung sejak 2016. Dirinya sempat mengalami gula darah tinggi dan menjadi kecemasan. Setelah bergabung dengan klub diabetes sekarang gula darahnya terkontrol.
“Suami menderita diabetes. Tertarik mengikuti senam diabetes. Banyak pengetahuan yang didapat. Bertemu teman menjadi salah satu obat selain mendapat edukasi dengan bergabung klub diabetes Charitas,” ujarnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News