Renungan:
Manusia manampilkan diri sebagai mahluk sosial ketika dia membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Seperti keping mata uang, manusia sekaligus sebagai serigala bagi sesamanya.
Untuk itu, hendaknya manusia membutuhkan ruangan untuk berpikir, untuk berdiam diri, melakukan pertimbangan baik dan buruk, agar sikap buru-buru dan ketegasan yang diputuskan tidak proporsional.
Yesus mengajak kita untuk murah hati kepada sesama. Bukan hanya melihat kesalahan orang lain saja, atau tutup mata ketika terjadi ketidakadilan disekitarnya. Kita diimbau untuk tidak munafik, dan enggan mengoreksi diri.
Terkadang kita merasa superior dan sempurna hingga tidak memerlukan orang lain. Terkadang juga kita merasa tidak perlu mengasihi sesama, tidak perlu mengampuni kesalahan mereka, bahkan kita merasa kecewa ketika orang lain menyesal dan bertobat.
Kemurahan hati tampak dalam belas kasih, pengampunan, tanpa kekerasan, dalam pemberian yang melimpah bahkan Yesus menjanjikan ganjaran yang tak kalah melimpah.
Dengan bermurah hati, hidup menjadi tenang karena diri tidak dibebani dengan aneka kriteria untuk menghakimi atau upaya pembentengan diri sebab orang yang menghakimi akan dihakimi.
Demikian renungan harian Katolik hari ini, 26 Februari 2024 dan bacaan Alkitab dilansir dari The Katolik Com.