Sragen, Sonora.ID - Banjir yang melanda beberapa wilayah kabupaten Sragen menyebabkan sepasang kekasih hanyut terseret arus Kali Plumpung di Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Minggu (25/2/2024) sore.
Dua sejoli atau sepasang kekasih yang dilaporkan hanyut diterjang banjir, ternyata merupakan penyandang disabilitas.
Menurut informasi dari Kepala Basarnas Semarang, Budiono mengungkapkan sepasang kekasih yang baru saja melakukan tukar cincin tersebut hendak melewati jalanan yang tertutup air karena hujan deras yang mengguyur.
Mereka terseret saat hendak melewati jembatan yang melintasi sungai Kedungbulus Craken. Ketika mereka turun dari jembatan dan memasuki jalan desa, tiba-tiba arus sungai menjadi deras. Akibat tidak dapat mengendalikan motor yang mereka naiki, mereka terjatuh dari motor dan terbawa arus sungai.
Satu orang berhasil diselamatkan, namun satu orang lainnya hanyut terbawa arus.
”Di sebelah jalan itu ada sungai dan mereka terbawa arus banjir ke sungai tersebut. Si pria selamat karena sempat berpegangan pohon bambu yang ada di pinggir sungai. Yang wanita meskipun sempat juga berpegangan bambu, namun karena arus sangat deras dia tidak kuat dan hanyut,” jelas Budiono, dalam keterangan tertulis, Minggu (25/2/2024) malam.
Baca Juga: Profil Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo yang Jadi Bacawapres Prabowo
Keduanya korban yang hanyut yakni Arfan Adi Nugroho (29) warga Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Sragen dan Maharani PD Purwantie (29) warga Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Arfan yang merupakan pengendara motor dan Maharani sebagai penumpang, saat kejadian mereka menaiki motor Honda Supra.
Sunarti salah satu warga yang melihat kejadian tersebut, kemudian langsung berteriak meminta tolong kepada suaminya, Muhamad Darmanto untuk menolong korban
Setelah mendengar teriakan dari sang istri, Muhamad Darmanto segera berlari menuju sungai untuk membantu menyelamatkan korban.
Arfan berhasil diselamatkan karena sempat meraih rumpun bambu yang melintang di sungai. Tetapi, sayangnya, korban Maharani tidak bisa tertolong dan hanyut di aliran sungai yang deras.
Saat ini, Basarnas telah mengirimkan satu tim SAR dari Pos SAR Surakarta yang bergabung dengan tim SAR gabungan untuk menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan. Namun, karena kondisi yang sudah gelap, pencarian hanya dapat dilakukan dengan menggunakan lampu (ngeblor) di sepanjang pinggir sungai yang memiliki lebar sekitar 4 meter.
Penulis : Kharissa Herawati
Baca Juga: Menilik Sisi Selatan Kawasan Pasar Gede Solo, Kelenteng Tien Kok Sie