“Apa yang perlu dikurangi selama bulan ramadhan nanti? Semua makanan yang berbasiskan tepung, stop. Semua yang berbasiskan tepung. Semua produk berbasiskan susu hanya ramadhan saja. Jadikan ramadhan itu jadi bulan yang menyenangkan badan saya bilang,” kata Zaidul Akbar dikutip dari potongan video yang diunggah di akun TikTok @Nim_Ge. Selain itu, lanjut dr Zaidul, jenis makanan yang berbasis minyak goreng, gula dan nasi putih juga patut dihindari selama bulan ramadhan.
“Ketiga semua makanan yang berbasiskan minyak goreng. Makanya latihan dari sekarang dan semua produk yang menggunakan gula dan gula itu sendiri, gula pasir. Satu lagi, yang terakhir kurangi makan nasi putih. Insya Allah, Anda tidak akan mati (kalau tidak makan nasi putih),” ungkapnya.
Sementara makanan yang perlu dikedepankan untuk disantap pada bulan Ramadhan adalah makanan tinggi protein.
Adapun salah satu makanan tinggi protein yakni kacang-kacangan, telur, dan masih banyak lagi.
“Terus apa yang dimakan? Kita butuh protein, tapi tidak mesti protein hewani. Sesekali tidak konsumsi protein hewani, Anda bisa dapatkan protein nabati kan banyak. Kalau Anda ingin makan protein, contohnya kacang-kacangan,” kata dia.
Biasanya jenis kacang-kacangan yang kerap dikonsumsi adalah almond, walnut dan pistachio.
“Diet abasa, kacang almond. Anda berbuka dengan memakan 7 butir kacang almond. Jadi setelah berbuka makan kurma lalu buah, itu sudah kenyang sebenarnya apalagi ditambah minum air. Tapi kalau masih lapar bisa ditambah makan kacang almond ini 7 butir aja. Atau kacang walnut, atau kacang pistacio. Jangan kacang kedelai karena nanti akan lebay. Perempuan nanti kebanyakan esterogen yang laki-laki ekstrogen,” sambungnya.