Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan pariwisata merupakan andalan untuk transformasi ekonomi dan kebijakan nasional telah digariskan vokasi adalah pendidikan yang juga mendapatkan prioritas.
"Sekolah kami di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif semuanya adalah sekolah vokasi. Kemudian fakta yang ada di, sekolah kita itu tidak perlu menunggu sampai satu tahun anak-anak lulus itu terserap bahkan sebagian sudah diterima bekerja sebelum lulus. Itu adalah fakta," ujar Giri.
Sementara itu salah satu alumnus Poltekpar NHI Bandung yang juga ASN Kemenparekraf, Febrie Purwoandhika, mengatakan dirinya selama berkuliah di Poltekpar mendapatkan praktek terbaik khususnya praktikum yang amat memadai baik dari ilmu pengetahuan ataupun sarana dan prasarana.
"Sebanyak 70 persen ilmu yang kita dapat dari Poltekpar itu adalah praktik, sekitar 30 persen adalah teori yang diajarkan langsung oleh para dosen yang dalam penyusunannya itu melibatkan dari industri _hospitality_ sendiri," kata Febrie.
Selain itu, mahasiswa Poltekpar juga memiliki sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa serta kesempatan untuk menjadi _daily worker_ atau _casual worker_ di industri top hotel ataupun cafe di pariwisata Indonesia.
"Jadi langsung siap karena 70 persen ilmu yang didapatkan merupakan terapan," kata Febrie.
Turut hadir seluruh Direktur Poltekpar di bawah naungan Kemenparekraf serta para perwakilan mahasiswa dari masing-masing kampus.