Klaten, Sonora.ID - Jumlah penjual kembang tabur di wilayah Kabupaten Klaten meningkat, saat memasuki bulan Ruwah atau Syaban dalam kalender Hijriah, Senin (26/2/2024).
Kembang tabur terdiri dari kembang mawar merah dan putih, biasanya digunakan dalam tradisi nyekar atau ziarah makam pada bulan Syaban atau sebelum memasuki Ramadan.
Salah satu pedagang kembang di Pasar Delanggu, Prihatiningsih mengatakan bila harga kembang tabur bisa naik saat musim ruwahan.
"Harganya bisa naik-turun, tergantung jumlah pembelinya," ujarnya.
Saat ini, harga kembang tabur mencapai Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu tergantung kualitas kembang.
"Sudah banyak pembelinya, dari Sabtu-Minggu kemarin," jelasnya.
Hal ini dikarenakan bertepatan dengan tanggal limolasan atau 15 Ruwah, dimana beberapa desa di sekitar Pasar Delanggu masih mengikuti tradisi nyekar atau ziarah ke makam.
Selain bulan Ruwah, pedagang kembang tabur biasanya juga menjajakan di hari-hari biasa. Namun biasanya ramainya pada hari Kamis malam Jumat.
Baca Juga: Sopir Mengantuk, Minibus Terbakar Setelah Alami Kecelakaan Beruntun
Prihati yang juga merupakan warga Delanggu sendiri mengatakan bila tahun ini harga kembang tidak setinggi pada tahun sebelumnya, yang mana tembus hingga Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.