Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Proivnsi Sulut Andry Prasmuko dalam pemaparannya mengatakan HLM ini dilakukan menjadi langkah awal di tahun 2024 untuk menekan inflasi pangan.
“Bukan hanya ini, nanti ada menyusul program lain yang akan kita sinergikan. Kalau bersama-sama akan lebih terasa ke masyarakat,” tuturnya.
Dalam menjaga stabilitas harga pangan, diutarakan Prasmuko, pihaknya menyiapkan tujuh program unggulan GNIP. Di mana, programnya dipadukan dalam 4K (Keterjangkuaan Harga, Ketersediaan Pasoka, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
Tak hanya kelompok tani, Prasmuko menyebut program yang akan dilaksanakan yaitu dengan merangkul para pemuka agama.
“Tokoh agama ikut serta aktif dalam mencegah para pe pedagang ambil margin terlalu besar. Jadi semua kerja bersama. Semoga tidak ada lobjakan seperti tahun 2023,” imbuhnya.
Sementara untuk pencanangan TP2DD, kata Prasmuko untuk meningkatkan transaksi digitalisasi di Sulut.
“Ini untuk mendorong peningkatan PAD (Pendapafan Asli Daerah). Kehadiran BSG diharapkan bisa semakin membantu sehingga harapan kami semua PAD meningkat karena penerimanya lebih mudah dan langsung masuk ke BSG,” terangnya.
Kegiatan ini turut dihadiri, di antaranya Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, Penjabat Bupati Minahasa Jemmy Kumendong, Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Sekretaris Kota Manado dan stakeholder terkait. (SCR)
Baca Juga: BI Sulut Gelar Meeting DTM RIRU Perkuat Investasi dan Ekspor