Sonora.ID - Awal puasa Ramadan 2024 diperkirakan jatuh pada 12 Maret 2024. Namun, masih banyak umat Islam yang belum mengetahui sejarah puasa Ramadhan.
Sebelum mengetahui sejarah puasa Ramadhan, simak pengertian puasa di bawah ini.
Menurut Abun Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan (2018), puasa adalah menahan diri untuk tidak makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal yang membatalkannya sejak kemunculan fajar dan terbenamnya matahari.
Adapun menurut KBBI, puasa adalah ibadah untuk meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan).
Sementara itu, puasa dalam bahasa Arab dikenal dengan shaum atau shiyam yang bermakna menahan diri.
Sejarah Puasa Ramadhan
Dalam buku Misteri Bulan Ramadhan karya Yusuf Burhanudin, sejarah puasa di bulan Ramadhan tidak bisa dilepaskan dari peristiwa penting hijrah Nabi SAW ke Madinah.
Hijrah yang ditandai perpindahan atau eksodus Nabi SAW dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah ini untuk menghindari gangguan kaum musyrik Quraisy. Peristiwa terseut merupakan momentum penting pembentukan dan penyempernuaan syariat Islam di kemudian hari.
Puasa Ramadhan diwajibkan pada Nabi Muhammad SAW dan umatnya pada bulan Sya'ban tahun 2 Hijriyyah dengan cara dan model yang dilaksanakan umat Islam selama ini. Ibadah fisik atau ritual Islam kebanyakan diwajibkan pada tahun 2 Hijriyyah ini, seperti salat, azan, dan ikamah.
Baca Juga: Jadwal Puasa 2024 Kapan? Cek Tanggalnya di Sini
Imam al Qurthubi menjelaskan bahwa yang pertama kali berpuasa Ramadhan adalah Nabi Nuh As, saat dia turun dari perahunya setelah badai menimpa negeri umatnya. Puasa saat itu dilaksanakan sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT atas keselematan Nabi Nuh dan para pengikutnya dari badai dan banjir.
Sebelum ayat yang mewajibkan puasa turun, umat Islam biasa berpuasa wajib pada 10 Muharram atau yang lebih dikenal dengan hari 'Asyura.
Saat Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah pada masa hijrah, ia melihat orang-orang Yahudi juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Ia kemudian bertanya kepada salah satu dari mereka tentang alasan berpuasa, dan orang Yahudi menjawab bahwa mereka berpuasa sebagai bentuk syukur karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari serangan Firaun.
Nabi Musa AS berpuasa pada hari 10 Muharram sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Nabi Muhammad SAW kemudian menjelaskan peristiwa tersebut kepada umatnya dan memerintahkan umat Islam juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Sebelum turunnya ayat yang mewajibkan puasa Ramadhan, umat Islam biasa berpuasa wajib pada 10 Muharram atau dikenal dengan hari Asyura.
Umat Islam pertama kali diwajibkan berpuasa oleh Allah SWT pada tahun kedua Hijriyah. Saat itu, Nabi Muhammad SAW baru saja menerima perintah untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah.
Namun, pelaksanaan puasa Ramadhan yang diwajibkan bagi umat Islam dilaksanakan secara bertahap seperti disebutkan dalam Alquran dan Hadits Nabi SAW.
Baca Juga: Doa Salat Tahajud Bahasa Arab dan Latin Lengkap dengan Artinya
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183).
Demikian sejarah puasa Ramadhan dikutip dari buku Misteri Bulan Ramadhan karya Yusuf Burhanudin.