Arti Leap Day 2024 yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Ini Penjelasannya

29 Februari 2024 14:12 WIB
Ilustrasi Arti Leap Day 2024 yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Arti Leap Day 2024 yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Ini Penjelasannya ( Google.com)

Sonora.ID – Merayakan Tahun Kabisat 2024 atau Leap Day 2024, Google doodle hari ini menampilkan sebuah ilustrasi seekor katak dengan tulisan angka 29 yang berjejer bersama batu berangka 28 dan 1.

Lantas apa arti Leap Day 2024 atau Tahun Kabisat 2024? Mari simak penjelasannya berikut ini.

Seperti diketahui, Google doodle kerap memperingati momentum-momentum penting yang terjadi di seluruh dunia, seperti contohnya hari ini memperingati hadirnya Leap Day 2024.

Google Doodle merupakan logo Google yang berubah secara khusus untuk memeringati hari spesial, seperti perayaan kenegaraan, mengenang tokoh penting nasional dan dunia, event, pencapaian, peringatan sejarah, dan sebagainya.

Karena bersifat khusus, Google Doodle hanya muncul sementara, biasanya satu hari saja.

Baca Juga: Arti Oposisi dan Koalisi dalam Pemerintahan, Lengkap dengan Fungsinya

Kembali ke pembicaraan awal, Mengutip dari laman Britannica, Leap Day 2024 adalah istilah bahasa Inggris yang jika di dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai hari kabisat.

Tahun kabisat atau Leap Day 2024 artinya tahun yang habis dibagi empat, misal 2024 adalah tahun kabisat karena habis dibagi empat.

Namun, dalam abad baru seperti 1900, 2000, dan 2100 tahun kabisat perlu juga habis dibagi 400. 

Tahun ini memiliki satu hari ekstra, yakni pada 29 Februari yang cuma terulang empat tahun sekali alias leap day.

Normalnya, satu tahun terdiri dari 365 hari, tapi saat tahun kabisat menjadi 366 hari.

Nah, tahun 2024 merupakan tahun kabisat yang berarti bahwa ada 29 hari di bulan Februari.

Leap Day 2024 atau Hari Kabisat 2024 sendiri jatuh pada hari ini Kamis, 29 Februari 2024.

Tahun kabisat merupakan fenomena penting karena tanpanya tahun-tahun yang lain pada akhirnya akan sangat berbeda.

Jika kita tidak menambahkan satu hari tiap empat tahun, kalender dan musim tidak akan sinkron.

Ini pun bisa berpengaruh ke siklus pertanian, penanggalan, dan kegiatan lain yang bergantung pada musim.

Tahun kabisat ada karena satu tahun dalam kalender Gregorian sedikit lebih pendek dibandingkan tahun Matahari atau tahun tropis.

Tahun Matahari adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengorbit atau mengelilingi Matahari sepenuhnya selama satu kali.

Satu tahun kalender terdiri dari 365 hari. Namun, satu tahun Matahari kira-kira panjangnya 365,24 hari atau 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 56 menit. 

Jika tidak memperhitungkan perbedaan tersebut, maka setiap tahun yang terlewati, jarak antara awal tahun kalender dan tahun Matahari akan bertambah 5 jam, 48 menit, dan 56 detik.

Seiring berjalannya waktu, hal tersebut akan menggeser waktu terjadinya musim.

Misalnya, jika kita berhenti menggunakan tahun kabisat, maka dalam waktu sekitar 700 tahun, musim panas di belahan utara akan dimulai pada bulan Desember, bukan bulan Juni.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Arti Serangan Fajar, Istilah Viral Ketika Pemilu 2024 dan Contohnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm