Hakim juga menjelaskan bahwa berdasarkan catatan sejarah, beberapa peristiwa politik di Kota Solo dapat menjadi bukti kuat mengapa partai politik dengan latar belakang sosialis nasionalis bisa berhasil dalam pemilu.
Baca Juga: Nekat Kejar Pelaku Begal Hp, Pemuda Terseret Sejauh 300 Meter di Solo
Menurutnya, karakter politik masyarakat Solo cenderung bersifat sosialis nasionalis, hal ini terjadi karena mereka telah mengalami sejarah politik yang melibatkan konflik dengan golongan bangsawan keraton, sehingga masyarakat Solo pun menjadi cenderung tidak menyukai orang-orang maupun partai yang mereka anggap mewakili golongan elit atau bagian dari status quo.
Permasalahan politik tersebut kemudian didukung oleh prinsip nasionalisme yang dipromosikan oleh bung Karno.
Sebelum PNI menjadi kuat, PKI juga memiliki kekuatan di kota Solo karena memiliki watak sosialis nasionalis. Setelah era Orde Baru, partai yang dianggap sesuai dengan karakter dan juga aspirasi masyarakat Solo yaitu PDIP.
Partai ini menjadi kuat di Solo karena hubungannya dengan mantan presiden Soekarno. Menurut Hakim, penggunaan label “kendang banteng” bagi kota Solo dianggap mencerminkan karakter ideologis masyarakat.
Penulis: Zulfa Abdat