6. Mudah sakit
Burnout yang terjadi secara berkepanjangan atau tidak diatasi dengan baik dapat membuat imunitas tubuh menurun.
Kondisi ini dapat membuat seseorang rentan terkena flu, pilek, sakit kepala, dan sakit perut.
Selain itu, risiko untuk alami gangguan tidur, gangguan kecemasan, dan depresi dapat meningkat.
Baca Juga: Bukan Malas, Ini 3 Tanda Kamu Sedang Burnout, Plis Cari Bantuan!
Cara Mengatasi Burnout
Burnout yang tidak teratasi dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental.
Oleh karena itu, jika gejala atau ciri-ciri burnout muncul, Anda disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut ini:
Buatlah prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting.
Dengan begitu, Anda tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga energi yang terkuras tidak terlalu banyak.
Komunikasikan dengan atasan mengenai kerisauan yang Anda rasakan.
Saat Anda diberikan pekerjaan yang terlalu banyak, ungkapkan bahwa pekerjaan tersebut membuat Anda terbebani dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikannya.
Jika atasan Anda yang menjadi pemicu burnout di tempat kerja, coba ajak bicara bagian departemen sumber daya manusia (HRD) mengenai hal tersebut.
Mereka mungkin akan mencarikan solusi yang tepat, misalnya memindahkan Anda ke tim yang lain.
3. Kurangi ekspektasi dan berikan apresiasi terhadap diri sendiri
Atur pola pikir dan bersikaplah realistis, sehingga Anda dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan yang tengah dikerjakan.
Dengan begitu, kecemasan dan stres di tempat kerja dapat berkurang.
Selain itu, jangan lupa untuk memberi apresiasi terhadap diri sendiri terhadap prestasi yang pernah dicapai.
4. Ceritakan kepada orang yang dapat dipercaya
Coba ceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang terdekat yang dapat Anda percaya.
Meski tidak selalu mendapatkan solusi, cara ini dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan.
5. Jaga keseimbangan hidup
Jaga keseimbangan hidup dengan baik. Anda juga perlu untuk bersantai dan melupakan pekerjaan sejenak dengan pergi bersama teman atau melakukan hal yang disukai seusai jam kerja berakhir.
Ini dapat membuat pikiran kembali jernih dan Anda siap untuk bekerja kembali keesokan harinya.
Jika memungkinkan, ambil cuti dan pergilah berlibur, karena ini juga dapat membuat pikiran Anda kembali jernih, semangat, dan termotivasi kembali.
Baca Juga: 4 Cara Mencegah Burnout Terjadi: Mudah dan Nyaman Untuk Diterapkan!