Klaten, Sonora.ID – Kabupaten Klaten Kembali meraih penghargaan Adipura tahun 2023. Prestasi tersebut semakin memperkokoh reputasi Kabupaten Klaten sebagai salah satu kota kecil terbesih di Indonesia selama 2 tahun berturut-turut.
Bupati Sri Mulyani, hadir menerima langsung penghargaan bergengsi bidang lingkungan hidup kebersihan dan pengelolaan sampah di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (05/03/2024).
Kalimat syukur langsung diucapkan oleh Bupati Sri Mulyani, setelah mendapat penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia.
“Alhamdulillah Kabupaten Klaten ini tahun yang kedua mendapatkan penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," ucapnya.
"Penantian yang cukup panjang dari tahun 1996. Ini tentu tidak mudah, butuh gotong royong, kerjasama extra dari pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Klaten,” lanjutnya.
Baca Juga: Bermula Ambil Pasir di Depan Rumah, Seorang Kakek Tewas Dianiaya
Bukan hal yang mudah untuk dapat meraih Kembali Piala Adipura yang kedua kalinya. Namun, berkat upaya semua pihak, akhirnya piala tersebut berhasil diraih kembali tahun ini.
Berkat prestasi tersebut, ia terus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat dan pemerintah daerah, terutama yang telah berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan dan pengendalian sampah di Kota Bersinar itu.
“Yang kami persiapkan untuk menerima Adipura ini adalah bagaimana pengelolaan sampah yang ada. Ada TPA di Pedan itu adalah TPA skala besar, tentu bekerja sama dengan relawan peduli sampah dan lainnya," ungkapnya.
"Ini tidak mudah untuk mendapatkan Adipura dengan perolehan dua tahun berturut-turut. Ini adalah hadiah untuk masyarakat Kabupaten Klaten."
"Selaku Bupati Klaten, saya berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu mengelola dan mengendalikan sampah di Kabupaten Klaten,” katanya.
Siti Nurbaya Bakar, selaku Menteri LHK mengungkapkan, penilaian Adipura 2023 ini dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan Adipura, Ginandjar Kartasasmita, beserta tokoh masyarakat, tokoh lingkungan, dan pakar persampahan.
Pakar tata ruang perkotaan, jurnalis, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkemuka, serta ahli di bidangnya dengan dibantu tim teknis, juga turut dilibatkan oleh KLHK.
Menteri LHK tersebut juga mangatakan bahwa penilaian Adipura telah berkembang dan mengalami berbagai penyesuaian, termasuk dalam pengaturan kriteria.
Pada tahun 2023, penilaian Adipura didorong oleh implementasi sistem manajemen sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan dari sumber hingga pembuangan.
"Penilaian Adipura dilakukan dengan berbasis sistem dan data yang mewajibkan daerah untuk menyampaikan data pengelolaan sampah melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)," ucap Siti.
Di samping lima kota atau kabupaten yang meraih penghargaan Adipura Kencana 2023, terdapat 106 kabupaten atau kota yang memperoleh Anugerah Adipura 2023.
Jumlah itu mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2022, di mana hanya 80 kota atau kabupaten yang meraih Anugerah Adipura.
Baca Juga: Menyambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Klaten Gelar Upacara Melasti
106 kabupaten atau kota yang menerima penghargaan Anugerah Adipura 2023 tersebut berhasil menunjukkan kinerja yang baik dalam pengelolaan lingkungan hidup perkotaan.
"Selain itu berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan pada 2023 sebanyak 63 daerah mengalami peningkatan kinerja pengelolaan sampah dibandingkan tahun sebelumnya," katanya
Siti juga menjelaskan bahwa dalam Adipura 2023, dilakukan pemantauan lapangan terhadap 259 dari total 514 kota atau kabupaten di Indonesia.
Sedangkan Ma'ruf Amin, selaku Wakil Presiden, menyampaikan bahwa penghargaan Adipura merupakan cerminan tekad yang kuat dalam menata lingkungan, khususnya dalam hal pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau (RTH).
Ia juga berharap, penghargaan Adipura tidak menjadi akhir dari upaya mereka dalam menjaga lingkungan.
"Tetapi justru mengembangkan, membangkitkan semangat untuk melakukan langkah konkret di lapangan untuk mengatasi permasalah sampah di lingkungan masing-masing," kata Ma'ruf Amin.
Penulis : Kharissa Herawati