DBD di Klaten: Renggut 5 Jiwa, Angka Kasus Capai 80 Hingga Maret

6 Maret 2024 13:00 WIB
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah ( kompas.com)

Klaten, Sonora.ID -  Dalam catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan per Selasa (5/3/2024).

Meningkatnya kasus ini bisa jadi disebakan karena hujan yang hampir setiap hari mengguyur wilayah Klaten.

Musim hujan diduga menjadi penyebab populasi Aedes Aegypti meningkat.

Pasalnya telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat mulai tergenang air hujan.

Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD

Hal ini dapat dilakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan di sekeliling rumah dan tidak membiarkan jika ada air yang menggenang.

Baca Juga: Kasus DBD di Banjarmasin Melonjak 50 Persen, Akankah KLB?

Kepala Dinkes Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto mengungkapkan, terdapat peningkatan pada minggu kedelapan di tahun ini mengenai kasus DBD.

"Minggu ke-8, ada 80 kasus. Angka kematiannya 5 kasus," ujar Anggit.

Anggit mengatakan, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terdapat peningkatan jumlah kasus penyakit tersebut.

"Di periode yang sama ada peningkatan (kasus), tahun lalu ada 73 kasus. Sekarang 80 kasus," paparnya.

Dalam temuan kasus DBD sendiri terjadi secara merata, di seluruh wilayah Kabupaten Klaten, hampir semua kecamatan ada catatan kasusnya.

"Kasusnya merata, hampir di seluruh kecamatan  wilayah itu ada," jelasnya.

Kasus temuan tertinggi, dikatakan Anggit berada di Kawedanan Pedan.

Selain Pedan, kasus kematian yang ada tercatat di Kecamatan Pedan, Tulung, Wonosari, dan Juwiring.

"Ada laporan meninggal lagi di Klaten Selatan, tapi belum masuk dalam rekapan minggu ke-8," ucapnya.

Baca Juga: Tanggapi Siswa Meninggal Karena DBD, Disdik Banjarmasin Minta Ini:

Anggit mengatakan, bila kasus tersebut rata-rata terdeteksi karena pasien melakukan perawatan.

"Dirawat pun tidak lama, sehingga bisa cepat pulang," ucapnya.

Hal ini karena masyarakat sudah begitu paham akan kondisi tubuhnya dan cara perawatannya, sehingga mereka dapat melakukan perawatan sendiri di rumah.

Ketika badan sudah mulai terasa panas sesuai himbauan yakni 2 hari tanpa gejala sebelumnya, mereka segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Pihak Dinkes juga membuat surat edaran, mengenai pentingnya sama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan melakukan screening kesehatan.

Dinkes Klaten juga membuatkan draft, yang menginstruksikan Camat, Lurah, hingga RT dan RW mengajak masyarakat melakukan PSN.

Penulis : Ika Andriani

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm