Menurutnya, indikator keberhasilan kebersihan itu adalah berkurangnya jumlah sampah yang masuk TPA.
Apalagi kondisi TPA sudah uzur, sehingga urusan sampah sudah bisa selesai di tingkat sebelumnya.
"Jadi yang sampai ke TPA itu, hanya lah residu atau hasil akhir yang tidak bisa diolah," ungkapnya.
Baca Juga: DLH PPU Beri Kado Piala Adipura HUT PPU Ke 22 Tahun
"Sisanya itu harus bisa digunakan cara pikir, cegah, pilah, dan olah. Jadi cegah di rumah tangga, pilah disana, dan kalau bisa diolah kita manfaatkan," tambahnya.
Ia pun lantas menyarankan, agar TPA Basirih bisa dibuat menjadi sejenis Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
"Jadi dia tidak cuma pembuangan akhir, tapi juga bisa lebih terpadu untuk dilakukan apa saja yang lebih bermanfaat," tutupnya.
Diketahui, Kota Banjarmasin bersaing dengan 259 Kabupaten/Kota yang ada di seluruh Indonesia.
Dari semua itu, hanya 168 Kabupaten/Kota diantaranya, yang meraih penghargaan. Ada 5 Adipura Kencana, 106 Piala Adipura, 51 Sertifikat Adipura, dan 6 Plakat Adipura.
Penganugerahan Adipura ini pun ternyata juga mengalami peningkatan sebesar 32,5 persen. Dari 80 kabupaten/kota pada tahun lalu, menjadi 106 kabupaten/kota tahun ini.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari Pemko Banjarmasin atas konfirmasi berita ini.