Banjarmasin, Sonora.ID - Lagi-lagi Kota Banjarmasin gagal merebut piala Adipura dan harus puas hanya memperoleh Sertifikat untuk kategori kota besar.
Sebelumnya, pada penilaian tahun 2022 lalu, Kota Banjarmasin juga harus bersabar karena gagal mempertahankan piala Adipura, yang diraih empat tahun berturut-turut sejak tahun 2015.
Pada tahun ini, sertifikat penghargaan Adipura 2023 diterima oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, di gedung Manggala Wanabakti KLHK, Selasa (05/3).
Kabar inipun ditanggapi oleh DPRD Banjarmasin. Anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Hendra mengatakan, semestinya Pemko bisa lebih serius.
"Yakni keseriusan dari hulu sampai hilir, untuk mendapatkan Adipura ini. Jadi bukan hanya perkara administratif, tapi juga harus diupayakan dengan keras," ucapnya, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin, Rabu (6/3).
Baca Juga: Berhasil Jadi Kota Terbersih, Klaten Kembali Raih Piala Adipura 2023
Dilanjutkannya, sebenarnya dari Kementerian LHK sudah memiliki indikator-indikator yang jelas terhadap aspek dan objek penilaian.
Dari situ, Pemko Banjarmasin mestinya sudah bisa menentukan dan mengambil langkah kedepannya, dalam melakukan penanganan.
"Kalau memang saat ini masalahnya di TPA. Ya, ada tahapan yang harus dilakukan untuk pembenahan itu. Mengingat juga usia TPA yang sudah tidak lama lagi," ungkapnya.
"Sehingga sebenarnya, mindset kita ini tentang persampahan yang harus dibenahi. Cara pikir kita terhadap TPA," sambungnya.
Menurutnya, indikator keberhasilan kebersihan itu adalah berkurangnya jumlah sampah yang masuk TPA.
Apalagi kondisi TPA sudah uzur, sehingga urusan sampah sudah bisa selesai di tingkat sebelumnya.
"Jadi yang sampai ke TPA itu, hanya lah residu atau hasil akhir yang tidak bisa diolah," ungkapnya.
Baca Juga: DLH PPU Beri Kado Piala Adipura HUT PPU Ke 22 Tahun
"Sisanya itu harus bisa digunakan cara pikir, cegah, pilah, dan olah. Jadi cegah di rumah tangga, pilah disana, dan kalau bisa diolah kita manfaatkan," tambahnya.
Ia pun lantas menyarankan, agar TPA Basirih bisa dibuat menjadi sejenis Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
"Jadi dia tidak cuma pembuangan akhir, tapi juga bisa lebih terpadu untuk dilakukan apa saja yang lebih bermanfaat," tutupnya.
Diketahui, Kota Banjarmasin bersaing dengan 259 Kabupaten/Kota yang ada di seluruh Indonesia.
Dari semua itu, hanya 168 Kabupaten/Kota diantaranya, yang meraih penghargaan. Ada 5 Adipura Kencana, 106 Piala Adipura, 51 Sertifikat Adipura, dan 6 Plakat Adipura.
Penganugerahan Adipura ini pun ternyata juga mengalami peningkatan sebesar 32,5 persen. Dari 80 kabupaten/kota pada tahun lalu, menjadi 106 kabupaten/kota tahun ini.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari Pemko Banjarmasin atas konfirmasi berita ini.