Berdasarkan kepemilikan, sekitar 58,0 persen pembiayaan Bank Umum di Jawa Barat disalurkan oleh Bank Persero. Pertumbuhan pembiayaan tertinggi adalah Bank Campuran yaitu 11,61 persen (yoy) meskipun dengan market share sebesar 1,99 persen.
Berdasarkan KBM, sekitar 46,7 persen pembiayaan Bank Umum di Jawa Barat disalurkan oleh Bank KBMI 4. Pembiayaan Bank KBMI 2 tumbuh paling tinggi yaitu mencapai 10,68 persen (yoy).
Total penyaluran KUR Nasional per Desember 2023 mencapai Rp 260,1 triliun, sedangkan penyaluran KUR di Jawa Barat mencapai Rp29,1 triliun dengan atau memiliki porsi 11,1 persen dibandingkan total penyaluran KUR Nasional. Berdasarkan skema pembiayaan KUR, sektor mikro memiliki porsi paling besar yaitu mencapai Rp18,6 triliun atau 64,0 persen dibandingkan total penyaluran KUR di Jawa Barat.
Sedangkan piutang pembiayaan di Jawa Barat mencapai Rp74,68 triliun atau tumbuh positif sebesar 10,3 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna sebesar 62,9. Kinerja Perusahaan Pembiayaan tersebut ditopang oleh 1.331 kantor perusahaan pembiayaan baik kantor cabang maupun kantor pemasaran.
Jumlah pembiayaan LKM yang berkantor pusat di wilayah Jawa Barat mencapai Rp201,1 miliar dengan total aset sebesar Rp288,3 miliar. Jumlah jaringan kantor LKM di wilayah Jawa Barat sebanyak 25 kantor.
Pada Desember 2023, jumlah perusahaan fintech peer to peer lending yang berizin sebanyak 101 perusahaan dengan nominal pembiayaan di Jawa Barat mencapai Rp16,6 triliun kepada 5,17 juta debitur. Dari sisi tingkat wanprestasi di atas 90 hari sejak jatuh tempo (TWP 90) yaitu sebesar 3,82 persen.
Diketahui juga, sampai dengan Desember 2023, total Single Investor Identification (SID) di Jabar mencapai 2,6 juta, atau 22,3 persen dari total SID Nasional.
"Tren SID di Jawa Barat terus meningkat, baik dari jumlah maupun proporsi secara nasional. Artinya peningkatan SID di Jawa Barat tergolong cukup masif dibanding daerah lain. Berdasarkan jumlah SID, Investor Jawa Barat berada di urutan pertama secara Nasional yang didominasi investor ritel," pungkas Imansyah.
Baca Juga: HLM TPID & TP2DD Jabar: Upaya Mengelola Stabilitas Harga