Tidak Stabilnya Volatile Food, BI Sulut Dorong Sinergi Antardaerah

9 Maret 2024 15:46 WIB
( )

Kotamobagu, Sonora.ID - Volatile Food menjadi pembahasan hangat di High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Bolmong Raya dan Kota Kotamobagu di Hotel Sutan Raja Kotamobagu, pada Kamis (7/3/2024).

Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto dalam sambutannya menjelaskan Boltim berjuang untuk mempertahankan stabilitas harga khususnya pangan. Yang menjadi permasalahan di Boltim ketika panen terjadi, ada orang-orang yang memang sengaja memainkan agar ini terjadi.

Ia mencontohkan harga cabai, tomat dari luar Sulut kebanyakan dari Palu masuk dari Gorontalo itu tidak bisa dicegah dan itu menurunkan harga komoditi kita dan akhirnya hancur cabe dari harga seratus lima tujuh ribu pada desember 2023 ketika bulan januari 2024 harganya sudah dua puluh ribu maka deflasi yang terjadi.”pungkasnya

Mamonto mengatakan pentingnya kerja sama sesama kepala daerah se-Bolaang Mongondow ketika panen raya untuk menghentikan support pasokan-pasokan dari luar daerah sehingga inflasi dan deflasi bisa mempengaruhi,”katanya

Selanjutnya Bupati Bolsel Iskandar Kamaru menjelaskan bahwa pembahasan HLM ini “Tidak bisa dipungkiri Bolmong Raya ini kalau soal beras hanya untuk Bolmong Raya kita ini surplus, tetapi kenapa pada saat harga naik kita juga naik?,” ujar Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Iskandar Kamaru.

“Dan yang anehnya kami di Bolsel itu beras yang paling banyak ialah beras dari Gorontalo dan Sulawesi Selatan, bukan beras dari Bolmong. Maka saya sangat setuju adanya kerjasama antar daerah (KAD) terkait beras ini,” tandasnya.

Kamaru juga berharap dengan adanya kesepakatan terkait revitalisasi pos cek poin di Bolsel dan Bolmut, kiranya bisa mengawasi juga terkait pergerakan beras dari daerah lain.

“Mudah-mudahan dua cek poin tersebut akan mengecek ini beras yang masuk darimana? begitu juga dengan komoditas lain seperti tomat. Saya berharap ini bisa dioptimalkan sehingga persoalan harga bisa kita tekan,” tuturnya.

Senada disampaikan Sekretaris Daerah Kotamobagu, Sofyan Mokoginta melaporkan kondisi pengendalian inflasi di kotamobagu pada bulan desember 2023 angka inflasi berada 3,40%.

Baca Juga: Dorong Perekonomian Minahasa Utara, KEK Likupang Segera Beroperasi

Kemudian pada bulan januari 2024 turun menjadi 3,12%, pada bulan februari 2024 angka inflasi kotamobagu kembali turun dan sudah menyentuh angka berkisar 2,71%, tentu ini tidak lepas dari arahan pemerintah pusat yang setiap minggunya dilakukan rapat koordinasi yang di pimpin langsung oleh Bapak kemendagri dan peran penting BI perwakilan Sulut.

Dalam hal ini Ia menambahkan Kerjasama antar daerah harus terus dilakukan agar dapat mengatasi permasalahan yang ada, Bolmong Raya merupakan produsen beras di Sulut, tetapi beras yang beredar dipasaran justru berasal dari luar Sulut.

“Berdasarkan pengamatan kami di lapangan bahwa beras dari Kotamobagu maupun Bolmong Raya rata-rata dijual dengan harga tinggi ke Kota Manado,” ucapnya.

“Tentu hal ini yang mempengaruhi ketersediaan dan keterjangkauan harga yang ada di kami,” tegas Sofyan.

Tak jauh berbeda di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Sekda Bolmut, Jusnan Mokoginta menyebut penyumbang PDRB terbesar Bolmut ialah dari sektor pertanian. Akan tetapi,bawang merah dan beras menjadi salah satu komoditas yang ‘mengganggu’ pengendalian inflasi.

“Ini berulang kali terjadi sehingga Pemda langsung fokus pada kelemahan ini dan memperbaiki sektor ini. Salah satunya dengan menggenjot sektor produksi,” ucapnya.

Dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan pemkab bolmut mengadakan gerakan pangan murah dan operasi pangan murah,” ujarnya.

Baca Juga: HUT Damkar dan Penyelamatan, Sepertiga Relawan belum Diasuransikan

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko mengatakan BI Sulut berkomitmen penuh mendukung upaya menjaga kestabilan harga dan digitalisasi transaksi daerah di wilayah kabupaten se-Bolaang Mongondow Raya dan Kota Kotamobagu. Komitmen tersebut baik dalam bentuk koordinasi policy advisory maupun dukungan lainnya.

Andry berharap HLM TPID dan TP2DD serta GNPIP yang dilaksanakan pada hari ini dapat memberikan manfaat serta dalam proses pelaksanaannya bisa meningkatkan semangat dan awareness kabupaten se-Bolaang Mongondow Raya dan Kota Kotamobagu, sehingga pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut yang lebih baik lagi.”tutupnya.

Penulis: Steve Rawis

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm