Gowa, Sonora.ID - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin tengah bernegosisasi dengan perusahaan dari Jawa agar membuat pabrik olahan cabai di wilayahnya.
Hadirnya pabrik itu nantinya akan menyerap produksi cabai petani yang melimpah. Dengan begitu, harga cabai tidak anjlok.
"Ini sementara kami pikirkan, lagi bernegosisi dengan satu dua perusahaan cabai di Jawa bagaimana bisa bikin pabrik di sini. Produknya bisa sekali jadi atau setengah jadi. Supaya cabai masyarakat kita juga terserap," ujar Bahtiar usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Minasamaupa, Kabupaten Gowa, Selasa (12/3/2024).
Menurutnya, harga cabai harus selalu dijaga agar tetap stabil. Jika terlalu tinggi, cabai akan menjadi penyebab inflasi.
Sebaliknya, jika terlalu rendah, petani tak dapat untung. Terlebih banyak masyarakat Sulsel menjadikan tanam cabai sebagai sumber penghasilan.
"Kalau terlalu rendah, kasian mereka dapat apa. Nanti tidak ada yang mau tanam cabai lagi," ucap Bahtiar.
Ia menyebut, peta tanaman cabai di Sulsel cukup luas. Diantaranya ada di Wajo, Enrekang, Jeneponto, Soppeng, Maros, termasuk Gowa. Itu menjadi peluang bagus untuk dikembangkan menjadi skala bisnis.
"Saya hendak menjadikan cabai bagi daerah lain masalah tapi maslahat buat warga Sulsel. Intinya kami mau ubah senyum karena cabai," pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPH Bun) Provinsi Sulawesi Selatan, Imran Jauzy, mengungkapkan, pertemuan dan penjajakan dengan pihak perusahaan terkait telah dilakukan.
Baca Juga: Jalankan Perintah Presiden Jokowi, Pemprov Sulsel Bagikan Benih Cabai ke Kabupaten Kota
Rencananya kerjasama tersebut akan direalisasikan tahun ini, diikuti pembangunan pabrik. Imran mengakui, langkah ini diperlukan untuk menyiasati produksi cabai yang tinggi di Sulsel.