Ketika kecil ia belajar mengaji dan mengenal huruf oleh Syaikh Usman Baraja.
Habib Hasan pernah menempuh pendidikan perguruan tinggi di IAIN Sunan Ampel Malang.
Kemudian setelah lulus ia memutuskan belajar bersama alim ulama yang berada di Jakarta dan bersama para kiai-kiai dan para habaib.
Melansir dari situs resmi Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan mendirikan majelis tersebut pada tahun 2000.
Nama majelisnya diambil dari nama Rasulullah SAW yang berarti “Cahaya Pilihan”.
Pada 2001, Majelis Nurul Musthofa mendapat kunjungan istimewa dari Al Habib Umar bin Hafidz dan Al Habib Anis Bin Alwi al-Habsyi. Kedua ulama tersebut memberikan ijazah dan meresmikan nama Majelis Nurul Musthofa.
Pada tahun yang sama, sejarah Rasulullah SAW dikenalkan melalui pembacaan Al-Qur’an, zikir-zikir, dan nasihat agama. Dari awal yang hanya dihadiri oleh 10 orang, majelis ini berkembang pesat menjadi ratusan orang.
Sosok Habib Hasan sangat populer di Indonesia khususnya di antara umat muslim di beberapa daerah. Kabar dukanya menjadi trending di media sosial salah satunya di X (sebelumnya Twitter).
Para warganet di media sosial terlihat berduka dan mengirimkan doa kepada tokoh agama tersebut. Sosoknya dikenal sebagai ulama dan pemimpin yang baik terutama dalam mengajarkan kebaikan dan membagikan ilmu agama.