Gaspar juga mengajak mantan kekasihnya, Kik, dan kekasih baru Kik, Njet, untuk bergabung dalam komplotannya.
Bahkan, ia melibatkan anggota keluarga Wan Ali, Dokter Tati dan anaknya, Yadi, yang memiliki dendam pribadi terhadap Wan Ali.
Film ini menampilkan adegan aksi yang penuh ketegangan, mulai dari pertarungan brutal hingga aksi perampokan yang berantakan.
Gaspar, meskipun merasakan sakit di dada karena kelainan jantungnya, tetap bertekad untuk membalaskan dendamnya.
Selain adegan aksi yang menegangkan, film ini juga menyoroti latar waktu dan tempat yang menarik.
Di masa depan yang digambarkan dalam film, peradaban manusia mengalami kekacauan akibat wabah penyakit dan kerusakan lingkungan.
Pemerintah menjadi otoriter dan kekerasan menjadi hal lazim dalam menyelesaikan masalah. Kemiskinan dan kelangkaan sumber daya vital membuat masyarakat terpaksa bertarung untuk bertahan hidup.
Film ini menjadi pengalaman baru bagi sebagian pemeran yang menggunakan bahasa baku dalam dialognya, namun mereka berhasil menjalankan peran mereka dengan baik.
"24 Jam Bersama Gaspar" disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, dengan produser eksekutif Angga Dwimas Sasongko, Cristian Imanuell, dan Yulia Evina Bhara.
Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris kenamaan tanah air, dan telah meraih berbagai penghargaan di festival film internasional dan nasional.
Dengan berbagai konflik dan aksi yang disajikan, "24 Jam Bersama Gaspar" mengajak penonton untuk merenung tentang balas dendam, persahabatan, dan arti hidup dalam kondisi yang penuh kekacauan.
Demikian sinopsis film '24 Jam Bersama Gaspar' sebagaimana di atas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Sinopsis '13 Minutes', Kisah Angin Tornado yang Menghancurkan Desa