Solo, Sonora.ID – Mulai hari jumat (15/3/2024) pukul 22.00 WIB hingga Rabu (3/4/2024) pukul 22.00 WIB, Viaduk Gilingan Jl. Ahmad Yani, Solo akan ditutup total, sebab akan ada proyek pembongkaran jembatan, pelebaran jalan, dan penurunan elevasi jalan.
Proyek ini akan dikerjakan dalam tiga tahapan. Pada pekan pertama fokus dalam pembongkaran jembatan, lalu pekan kedua fokus pelebaran dan penurunan jalan, dan pekan ketiga dilakukan finishing dan pengerjaan jalur pejalan kaki untuk para wisatawan.
“Kami menargetkan sebelum H-7 lebaran proyek ini dapat selesai untuk tahapan pertama. Dan akan kami buka lagi untuk sementara waktu karena momen Lebaran mulai Kamis (4/4/2024) hingga Kamis (18/4/2024),” ujar Niko Herlambang, selaku Site Manager Renovasi Viaduk Gilingan.
Sedangakan Taufiq Muhammad, selaku Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, juga menegaskan kepada pihak kontraktror PT Calista Perkasa Mulia agar segera membuat rambu-rambu atau papan penunjuk terkait rencana penutupan jalan.
“Kami meminta kepada Mas Niko selaku penanggung jawab untuk segera membuat rambu atau papan penunjuk terkait rencana penutupan Viaduk Gilingan. Agar masyarakat dapat tahu karena tinggal satu hari lagi,” tutur Taufiq.
“Terkait adanya proyek tersebut kami akan menyiapkan beberapa opsi rute yang dapat jadi alternatif masyarakat saat tidak dapat melewati Viaduk Gilingan di Jalan Ahmad Yani. Secara umum jalan tersebut masih sama dengan penutupan Viaduk Gilingan tahap pertama tahun lalu,” tambahnya.
Dua jalur alternatif tersedia bagi pengendara yang ingin melintas dari barat dan timur, seperti yang dijelaskan oleh Taufiq. Apabila kendaraan dari arah barat maka dapat melintasi Jalan Popda melewati Jalan S Parman, kemudian Jalan Monginsidi, dan melewati Jalan DI Panjaitan.
Rute alternatif lain yang dapat dilewati, yakni dari Jalan Piere Tandean, menuju ke Jalan S Parman, Jalan Monginsidi, kemudian ke arah Jalan DI Panjaitan.
Selain itu, juga dapat melalui Jalan Raya Solo-Semarang menuju Jalan S Parman, melewati Jalan Monginsidi, kemudian ke arah Jalan DI Panjaitan.
Bagi pengguna jalan yang dari arah timur Viaduk Gilingan dapat melewati Jalan Kolonel Sutarto menuju Jalan Monginsidi dan melewati Jalan S Parman.
Opsi kedua, pengendara dapat melewati Jalan Tentara Genie Pelajar, menuju Jalan DI Panjaitan, Jalan Monginsidi, dan ke Jalan S Parman.
Sedangkan untuk rute alternatif yang ketiga, dapat melewati Jalan Kolonel Sugiyono ke Jalan Letjen Sutoyo, ke Jalan DI Panjaitan, lalu ke Jalan Monginsidi, kemudian ke Jalan S Parman.
Tidak hanya persoalan terkait jalan alternatif, masalah yang muncul akibat penutupan Viaduk Gilingan yaitu persoalan parkir.
Hal ini disebabkan karena kantung tempat parkir utama di dekat Masjid Sheikh Zayed digunakan untuk memasang tenda bagi jemaah.
Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan, Kelurahan Gilingan, dan Pengurus Masjid Syekh Zayed akan berusaha memaksimalkan lahan parkir yang tersedia.
Harapan Taufiq terkait permasalahan parkir tahun lalu mulai dari penarikan tarif berlebih hingga konflik pengelola parker, semoga tidak terulang kembali di tahun ini.
“Kami akan maksimalkan parkir di Terminal Tirtonadi, Lahan parkir samping Jl. DI Panjaitan, Pertigaan Gilingan, Ruas Jalan Mentawai, dan sekitar kampung.
Sehingga harapannya permasalahan parkir seperti tahun lalu mulai dari tarif yang ugal-ugalan hingga konflik antar pengelola tidak terjadi lagi” ucapnya.
Taufiq menyoroti bahwa jika merasa parkiran sudah penuh, parkiran Terminal Tirtonadi akan jadi opsi lain. Hal ini karena Dishub Solo telah menyiapkan total 8 shuttle bus dari Tirtonadi ke Masjid Sheikh Zayed.
Zain, selaku Perwakilan Pengurus Masjid Sheikh Zayed, juga mengatakan selama penutupan Viaduk Gilingan, aktivitas di Masjid Sheikh Zayed tetap berjalan seperti biasa.
Ia hanya berharap permasalahan parkir tersebut dapat segera terseleseikan, terutama pada akhir pekan dan sepuluh hari terakhir Ramadan, di mana jumlah pengunjung diperkirakan akan sangat banyak.
“Masjid Sheikh Zayed akan tetap berjalan seperti biasa meskipun ada penutupan Viaduk Gilingan. Saya berharap persoalan parkir dapat diselesaikan Dishub dan pemerintah kelurahan setempat. Sebab biasanya di akhir pekan dan sepuluh hari terakhir Bulan Puasa jumlah pengunjung akan berkali-kali lipat,” ungkapnya.
Penulis : Kharissa Herawati
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Tradisi Berburu Bubur Samin Khas Banjar di Masjid Darussalam Solo