Klaten, Sonora.ID – Diduga memakan daging sapi yang terpapar antraks, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang asal Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten dilakukan pemeriksaan.
Asal usul daging sapi yang diduga terpapar antraks tersebut ternyata merupakan kiriman dari kerabatnya di Sleman, Yogyakarta. Daging tersebut kemudian disimpan di kulkas sebelum diolah dan dikonsumsi.
“Kebetulan sebagian sudah diolah dan disantap tulangnya. Diolah menjadi sop lalu di makan oleh empat orang ini. Yakni bapak, ibu dan dua anaknya,” kata Triyanto, selaku Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten.
Sisa daging 1 kg masih tersimpan dalam kantong plastik di kulkas, setelah tulangnya diolah dan disantap. DKPP Klaten sebelumnya telah menyingkirkan daging yang dicurigai terkontaminasi antraks.
“Kami musnahkan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pengendalian antraks. Melalui penguburan dengan menggali terlebih dahulu dengan kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter. Lalu kami tutup kembali lubang tersebut dengan menggunakan semen,” ucap Triyanto.
Usai pelaksanaan vaksinasi antraks, Bupati Sri Mulyani yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, turut membenarkan adanya informasi tersebut.
"Iya ada empat orang warga Kebondalem Lor. Namun laporan yang saya terima, kondisi mereka sehat, aman, saat dicek tidak ada gejala gangguan kesehatan,” tutur Sri Mulyani.
Menanggapi temuan tersebut, Pemkab Klaten bergerak cepat. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Klaten.
Menindaklanjuti laporan, tim medis dari Puskesmas terdekat bergerak cepat untuk melakukan tes darah pada empat anggota keluarga yang mengonsumsi daging sapi terduga antraks.
"Langkah cepat Pemkab Klaten dalam kasus tersebut. Empat warga itu sudah diambil darahnya oleh Dinkes melalui Puskesmas untuk dicek, mudah-mudahan hasilnya negatif,’’ ujar Kepala DKPP Klaten Widiyanti.
"Diambil sampel darah untuk di cek lebih lanjut, apakah positif atau tidak. Jadi masih menunggu hasilnya mudah," tambahnya.
Pemkab Klaten saat ini masih menanti informasi terkait hasil cek darah, apakah positif atau tidak. Demi mencegah penyebaran antraks, serangkaian langkah penanganan kasus telah disiapkan.
Empat warga Kebondalem Lor, yang terdiri dari dua orang tua dan dua anak, dalam kondisi sehat dan tidak memerlukan isolasi. Namun, mereka diminta untuk mengurangi aktivitas.
Tak hanya empat orang, paman mereka ternyata juga ikut memakan daging tersebut. Sampel darah paman juga sudah diambil. Upaya antisipasi harus dilakukan dengan sigap, mengingat spora antraks mampu bertahan hingga puluhan tahun meski sudah dikubur.
Penulis : Kharissa Herawati
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Bupati Klaten Pantau Vaksinasi Antraks di Daerah Perbatasan Klaten-DIY