Wonogiri, Sonora.ID – Petasan secara tiba-tiba meledak saat bahan sedang diracik oleh empat bocah di Wonogiri. Keempat bocah tersebut belajar meracik petasan dengan melihat tutorial dari youtube.
Hasilnya, empat anak yang meracik petasan itu terluka karena ledakan yang terjadi lumayan besar, sehingga mereka mengalami luka bakar.
Dapat diketahui, bahan yang mereka pakai dibeli platform belanja online. Kini diketahui dari empat korban tersebut, tiga anak masih dirawat di rumah sakit.
Sedangkan, satu anak lagi sudah diijinkan pulang.
Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Bulusari RT 02 RW 02 Kelurahan Bulusari, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri Minggu (17/3/2024) siang sekitar pukul 13.30 WIB.
Baca Juga: Main Petasan Saat Ramadan, Wali Kota Banjarmasin: Laporkan ke Saya!
Camat Slogohimo, Agus Pramono mengatakan, ada empat bocah yang menjadi korban ledakan petasan atau mercon itu, mereka diantaranya AA (12), DA (14), GV (15) dan NM (13).
"Informasinya mereka sedang meracik mercon. Tapi tiba-tiba meledak," kata dia.
Akibat ledakan petasan yang mereka racik, empat anak mengalami luka bakar pada berbagai bagian tubuh seperti kaki, wajah, dan leher.
Agus menyebutkan bahwa seusai terjadi ledakan, bocah yang menjadi korban itu langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat.
Tiga korban diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Moewardi Solo, satu anak dikabarkan sudah diijinkan pulang.
Agus mengatakan bahwa terdapat salah satu anak yang masih dirawat dan belum bisa mendengar.
"Ada juga yang masih belum bisa mendengar," kata Agus.
Baca Juga: Polisi Tengah Selidiki Kasus Petasan Berbahan dasar Kertas Al Qur’an di Tanggerang
Berdasarkan informasi yang didapatkan, bocah-bocah itu membeli bahan peledak itu secara online.
Namun, Camat menyatakan akan tetap melakukan verifikasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Bisa jadi itu. Tapi yang jelas, informasi yang saya dapat, mereka membuat mercon dengan tutorial dari YouTube," ujarnya.
Mengingat insiden tersebut, disarankan kepada orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka dengan lebih ketat, terutama dalam memilih mainan atau barang-barang yang akan digunakan.
Selain mengawasi, orang tua juga perlu memberikan peringatan dan menyampaikan bahwa bermain petasan harus dilakukan dengan hati-hati, dan tidak boleh meniru tutorial di YouTube secara sembarangan.
Baca Juga: Polisi Tengah Selidiki Kasus Petasan Berbahan dasar Kertas Al Qur’an di Tanggerang