Menurutnya, kenaikan ini disebabkan oleh perkembangan kegiatan ekonomi yang semakin pesat.
Selain itu, kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat. Namun, Anto menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong agar masyarakat lebih banyak melakukan transaksi secara non-tunai.
Berdasarkan pengalaman dari tahun sebelumnya, menurut Anto, yang paling diminati oleh masyarakat adalah uang dalam pecahan kecil, mulai dari pecahan uang baru sebesar Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000.
Salah satu warga Bibis Kulon, Kecamatan Banjarsari, Suprapti (58 tahun) mengatakan bahwa dirinyaa memilih untuk menukarkan uang baru terlebih dahulu.
Dia menukarkan uang untuk keperluan Lebaran 2024 di sebuah mobil layanan yang dimiliki oleh Bank Indonesia di halaman Kantor Kecamatan Banjarsari.
Suprapti menukar uang sejumlah Rp 3,8 juta untuk semua pecahan, mulai dari Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000. Bagi Suprapti, ini merupakan pengalaman pertamanya dalam menukar uang baru.
"Baru pertama kali, dulu titip teman untuk menukar. Uang baru ini nanti THR buat anak cucu, ponakan," ungkapnya.
Suprapti menjelaskan bahwa tidak ada syarat khusus yang diperlukan untuk menukarkan uang baru, hanya perlu membawa KTP dan sejumlah uang yang ingin ditukar dengan pecahan baru.
"Nggak susah (syaratnya), tadi cuma bawa KTP aja. Tadi antre sebentar," tutup Suprapti.
Baca Juga: 67 Produk UMKM Binaan BI Ramaikan Saprahan Khatulistiwa 2024
Penulis: Zulfa Abdat