Sonora.ID - Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia di kehidupannya.
Al Quran mengandung berbagai macam pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur.
Dengan membaca ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an manusia bisa mengetahui jalan yang hak dan batil, antara yang benar dan yang sesat dan lainnya.
Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ - ٥٧
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
Sebagai bahan refleksi diri berikut ini kami paparkan ceramah atau kultum tentang keutamaan hingga fungsi Al-Qur’an lengkap dengan dalilnya, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Kultum Bahasa Jawa tentang Ikhlas yang Singkat dan Terjemahannya
Kultum tentang Al-Qur’an yang Singkat, Pendek, dan Menyentuh Hati
Kultum 1
Rahasia Kebahagiaan Bersama Al-Qur’an
Al-Qur’anul Karim kitab suci yang mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan sebagai petunjuk, rahmat, kabar gembira dan berbagai macam kemuliaan-kemuliaan dan keutamaan-keutamaan yang Allah jadikan padanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى
“Dan jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku dalam Al-Qur’an, maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara/celaka di akhirat nanti.” (QS. Tha Ha[20]: 123)
Sahabat yang mulia Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhuma berkata:
تكفل الله لمن قرأ القرآن وعمل بما فيه أن لا يَضِلَّ في الدنيا ولا يشقى في الآخرة
“Allah menjamin bagi orang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan kandungannya, dia tidak akan tersesat di dunia ini dan tidak akan sengsara di akhirat nanti.”
Al-Qur’anul Karim yang mulia.
Akan tetapi kenyataannya kaum muslimin Rahimakumullah, banyak di antara kita yang membaca Al-Qur’an, rajin membolak-balikan lembarannya, akan tetapi rasanya fungsi dan manfaat Al-Qur’an kurang kita dapati.
Al-Qur’an sebagai sebab yang menenangkan hati manusia, mendamaikan jiwa manusia.
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah dengan mengingat Allah hati manusia menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d[13]: 28)
Banyak orang yang membaca Al-Qur’an tapi hatinya selalu diliputi dengan kegundah-gulanahan, diliputi keresahan, bahkan stress menghinggapi jiwanya.
Bagaimana fungsi Al-Qur’an pada diri orang ini tidak terlihat nyata padahal dia rajin membaca Al-Qur’an?
Inilah satu kenyataan yang harusnya kita renungkan sebabnya, kita pelajari apa yang menjadi permasalahan dalam hal ini dengan merujuk kepada petunjuk Allah dan keterangan para ulama Ahlus Sunnah.
Al-Qur’an diturunkan bukan cuma sekedar dibaca huruf-hurufnya, dibolak-balik lembaran-lembarannya, bukan cuma sekedar dikejar untuk bisa ditamatkan, membaca sekian dalam sehari, sekian dalam sehari, tamat sampai sekian hari.
Kalau targetnya cuma sekedar menghabiskan, sebagian orang bisa satu malam menghabiskannya sekedar dibaca saja.
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu melarang hal ini dalam sebuah atsar ucapan beliau, beliau mengatakan:
ولا يكن هم أحدكم آخر السورة