Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai imam yang membimbing kita untuk menempuh jalan yang lurus sampai di akhir hayat kita.
(Ustadz AbdullahTaslim, M.A.)
Kultum 2
Keutamaan Membaca Kitab Suci Al-Qur’an
Bulan suci Ramadhan menjadi momentum paling baik bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Terlebih bulan Ramadhan yang merupakan bulan turunnya Al-Qur’an, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185.
Allah swt berfirman:
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu mendapati bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." QS. Al-Baqarah: Ayat 185
Memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan sudah diteladani oleh Baginda kita Nabi Agung Muhammad saw. Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, dikisahkan bahwa Rasulullah saw selalu bertadarus dengan malaikat Jibril di tiap malam bulan Ramadhan.
“Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya AlQuran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
Oleh sebab itu, sudah menjadi seyogyanya kita sebagai umat Islam memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan ini baik membaca secara mandiri maupun mengikuti agenda tadarus Al-Qur’an di Masjid-Masjid atau musholla setempat sebagaimana tradisi umat islam dalam menghidupkan bulan suci Ramadhan.
Terlebih, membaca Al-Qur’an memiliki keutamaan yang begitu besar. Dalam hadits riwayat Ibnu Mas’ud dijelaskan bahwa membaca satu huruf saja dalam Al-Qur’an mendapatkan sepuluh kebaikan dan akan dilipatgandakan oleh Allah swt menjadi sepuluh kebaikan.
“Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud,- dia katakan bahwa Rasulullah Saw,- telah bersabda; Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an kitabullah, maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan dibalas oleh Allah Ta’ala dengan sepuluh kebaikan, tidak dikatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (H.R At-Tirmidzi)
Selain itu, Rasulullah saw juga menganjurkan kepada umatnya agar membaca al-Qur’an karena kelak di hari kiamat Al-Qur’an akan menjadi penolong bagi orang membacanya. Dalam riwayat Abi Umamah, Rasulullah saw bersabda:
“Diriwayatkan dari Abi Umamah, dia katakan bahwa aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda; Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya dia akan datang di hari kiamat sebagai syafaat orang yang membacanya.” (HR. Imam Muslim)
Membaca Al-Qur’an secara berjamaah juga memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam Hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw menyebutkan keutamaan membaca Al-Qur’an secara jamaah:
“Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda, ‘Tidaklah satu kelompok orang berkumpul di sebuah rumah ibadah, membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya di tengah mereka, melainkan ketenteraman turun di tengah mereka, rahmat menyelimuti mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut mereka di tengah orang yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Baihaqi).
Dalam meraih keutamaan membaca Al-Qur’an secara berjamaah, tidak harus dilakukan di masjid. Akan tetapi bisa dilakukan di tempat seperti musholla, pondok, dan madrasah sebagaimana yang berlaku di masyarakat.
Imama Nawawi dalam kitab Syarh AnNawawi lil Muslim menjelaskan:
“Disamakan dengan masjid dalam hasilnya fadhilah yaitu berkumpul di madrasah, pondok dan tempat-tempat sesamanya, Insya Allah”. (Imam Nawawi, Syarh an-Nawawi li al-Muslim, juz 17, hal. 22)
Sebagai umat Islam, tentu kita tidak ingin menyia-nyiakan keagungan ini di bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan limpahan rahmat dan pahala dari Allah swt. Oleh sebab itu, mari kita manfaatkan baik-baik momentum penuh keberkahan ini dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Wallahu a'lam.
(Ustadz Bushiri, Pengajar di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan)
Kultum 3
Memaknai Nuzulul Quran
Assalamu'alaikum, Warahmatullahhi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
Kaum muslimin muslimat Rahimakumullah, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kepada Allah.
Karena dengan nikmat-Nya, Allah masih memberikan kita kesempatan untuk hadir dalam acara mulia ini.
Semoga dalam acara mulia ini, kita semua mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an sehingga Ramadhan juga disebut Bulan Al-Qur'an. Al-Qur'an diturunkan pertama kali di Gua Hiro oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Yang berupa Surat al-Alaq dari ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Al-Quran merupakan kitab petunjuk yang memiliki keistimewaan. Al-Qur'an merupakan kitab penyempurna daripada kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya. Selain itu, Al-Qur'an juga sebagai mukjizat Nabi Muhammad.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Tak heran banyak masyarakat yang memperingatinya dengan cara beragam. Mulai kegiatan bersama di masjid atau mushala, buka bersama, hingga menghatamkan Al-Qur'an.
Semua itu dilakukan dalam rangka menghormati turunnya Kalamullah berupa Al-Qur'an. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengingat sejarah dan menanamkan nilai-nilai Islam, khususnya pada anak-anak sebagai generasi selanjutnya.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Banyak sekali keistimewaan yang bisa kita dapatkan dari Al-Qur'an. Apalagi seseorang mau membaca dan mengamalkannya di Ramadhan. Di antara empat keistimewaan Al-Qur'an yaitu:
(1) Menjadi Pedoman, petunjuk, dan rahmat bagi manusia
Di dalam menjalani kehidupan, agar manusia berada dalam kebenaran, maka manusia butuh pedoman dan petunjuk. Al-Qur'an adalah petunjuk Allah, oleh karenanya manusia harus menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk kehidupannya agar bisa hidup dengan baik dan nyaman. Allah berfirman:
هَٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya: "(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS Al Jasiyah Ayat 20)
(2) Menjadi obat bagi manusia
Bahwa dalam waktu tertentu, terkadang manusia merasa kurang nyaman dalam hidupnya. Baik secara dhahir maupun batin. Ketidaknyamanannya itu membutuhkan pengobatan sesuai dengan penyakitnya. Al-Qur'an diturunkan Allah untuk menjadi obat bagi manusia yang merasa dalam hidupnya mengalami ketidaknyamanan. Allah berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: ''Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.'' (QS. A-Isra/17: 82)
(3) Menjadi pemelihara dan mempertahankan martabat kemanusiaan
Al-Qur'an mengajarkan manusia bagaimana cara untuk mempertahankan martabat yang tinggi. Yakni, memelihara dan mempertahankannya dengan iman dan kebajikan. Hal ini diajarkan dalam ayat berikut:
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Artinya: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya." (QS At-Tin Ayat 6)
(4) Pelajaran dan penerangan
Al-Qur'an juga menjadi kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai kitab untuk memberi penerangan bagi manusia. Berikut Surat Yasin Ayat 69:
وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ
Artinya: "Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas," (QS. Yasiin/36: 69)
(5) Solusi masalah masyarakat
Al-Qur'an juga diturunkan sebagai pemutus hukum dan pengangkat perselisihan serta pembeda antara yang hak dan batil. Mengingat banyaknya masalah yang muncul di kalangan masyarakat dari zaman Nabi sampai sekarang. Allah berfirman:
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya: "Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Surat An Nahl Ayat 64)
Demikianlah ceramah yang bisa saya sampaikan, semoga kita selalu berusaha dekat dengan Al-Qur'an dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman seumur hidupnya sehingga Allah ridha dan menjadikan kita orang-orang yang mendapatkan keberkahan dari Al-Qur'an, di dunia dan akhirat, amin.
(KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan)
Itulah kumpulan kultum tentang Al-Qur’an yang menyentuh hati. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga: 2 Kultum tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu: Singkat dan Contohnya
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.