6 Contoh Teks Ceramah Tentang Nuzulul Qur'an Lengkap dengan Dalilnya

25 Maret 2024 13:00 WIB
ilustrasi, Contoh Teks Ceramah Tentang Nuzulul Qur'an
ilustrasi, Contoh Teks Ceramah Tentang Nuzulul Qur'an ( Freepik)

Dalil ini dianggap kuat karena Rasulullah ketika ditanya tentang puasa Senin beliau menjawab: “Di dalamnya aku dilahirkan dan di dalamnya diturunkan (wahyu) atasku” (HR. Muslim).

Nuzulul Quran sebagaimana yang biasa diperingati oleh umat Islam Indonesia pada dasarnya tidak dicontohkan oleh Rasulullah, para sahabatnya dan para tabiin.

Jika pun perayaan Nuzulul Quran tetap diperingati dengan niat dan alasan yang baik, hendaknya bukanlah sekadar seremonial belaka, tetapi melalui peringatan tersebut esensi Al-Quran sebagai peringatan bagi umat manusia dapat membawa bekas dalam diri umat Islam yang memperingatinya.

Sebagaimana Alquran menjelaskan: “Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir) dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman” (Al-A'raaf: 2).

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan, semoga materi yang saya sampaikan dapat menjadi catatan amalan serta pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa berbuat kebaikan untuk mencari ridha Allah SWT semata.

Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.

“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah SWT, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan dan bertaubat hanya pada-Mu.”

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Baca Juga: 8 Cara Khatam Al-Quran di Bulan Ramadhan 1445 H/2024, Dapat Banyak Pahala!

Contoh Teks Ceramah Tentang Nuzulul Qur'an

  • 4. Makna Nuzulul Quran

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang makna dari peringatan Nuzulul Qur'an.

Nuzulul Qur'an adalah momen penting dalam sejarah Islam, di mana Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat manusia, di mana terdapat banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Al-Qur'an mengajarkan tentang kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan nilai-nilai luhur lainnya.

Malam Nuzulul Qur'an juga mengingatkan kita akan pentingnya mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Kita sebagai umat Islam harus senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam setiap aspek kehidupan.

Selain itu, peringatan Nuzulul Qur'an juga menjadi momen yang tepat untuk merenung dan melakukan introspeksi diri.

Kita dapat mengevaluasi diri kita dan melihat sejauh mana kita telah menjalankan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga peringatan Nuzulul Qur'an ini dapat memperkuat iman dan kecintaan kita kepada Allah SWT serta memberikan keberkahan dan hidayah dalam kehidupan kita.

Mari kita perbanyak bacaan Al-Qur'an dan mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  • 5. Malam Nuzulul Quran

Malam Nuzulul Quran adalah salah satu malam istimewa di bulan Ramadhan, karena diyakini sebagai malam di mana diturunkannya Al-Quran. Saat itu Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ketika beliau sedang berada di Gua Hira, menerima wahyu pertamanya, yaitu Surat Al Alaq ayat 1-5. Ayat selanjutnya turun 3 tahun kemudian, yakni Surat An Nashr.

Malam Nuzulul Quran biasanya diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Untuk tahun ini sendiri malam Nuzulul Quran akan jatuh pada tanggal 29 April 2021. Wahyu dari Allah yang turun pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.

Malam Nuzulul Quran menjadi malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan, sesuai firman Allah SWT.

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)

Malam ini juga penuh dengan keberkahan, lantaran terjadi pada satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Kita bisa meningkatkan amalan dan kegiatan ibadah untuk meningkatkan pahala dan harapan menjumpai malam tersebut.

Peristiwa Nuzulul Quran harus menjadi renungan hubungan kita sebagai manusia dengan Al-Quran yang merupakan pedoman hidup bagi kita semua di dunia. Jika kita masih memiliki perasaan bahwa membaca Al-Quran adalah sebuah beban yang menyusahkan hidup kita dan kita masih berat dalam mempelajari Al-Quran itu artinya kita belum bisa memahami makna sesungguhnya dari Al-Quran.

Mengapa demikian seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah bahwa Allah berfirman “Kami tidak turunkan Al-Quran unruk menyusahkan engkau, untuk membebani engkau. Tapi Al-Quran adalah rahmah, anugrah dari Allah, hadiah dari Allah, dan obat dari Allah.”

Dengan adalah malam Nuzulul Quran ini harus menjadi momentum kita sebagai umat Islam untuk mengubah cara berpikir kita mengenai Al-Quran, di mana Al-Quran adalah sebagai pedoman kita dalam menjalani hidup, sebagai obat terhadap hati kita. Dengan adanya malam Nuzulul Quran ini harapannya kedepan kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam memahami Al-Quran. 

Ada beberapa amalan baik yang bisa kita lakukan dalam mengisi malam Nuzulul Quran di antaranya:

  1. Itikaf

Itikaf merupakan amalan yang bisa dilakukan saat malam Nuzulul Quran dengan cara berdiam diri di masjid atau itikaf, membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa, dan melaksanakan shalat malam.

  1. Tadarus Alquran

Salah satu amalan baik yang dapat dilakukan adalah membaca atau tadarus alquran. Membaca alquran saat bulan suci ramadhan memiliki kemuliaan yang sangat besar. Membaca alquran saat bulan puasa akan mendapatkan sepuluh kebaikan.

  1. Memperbanyak doa

Amalan malam Nuzulul Quran selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memperbanyak doa yang berhubungan dengan keinginan atau doa-doa yang sudah ada dalam Al-Quran, karena  di malam Nuzulul Quran,  Allah akan mengabulkan doa-doa permintaan umatnya.

  1. Memperbanyak shalat malam

Memperbanyak shalat malam seperti sholat tahajud, merupakan salah satu amalan malam Nuzulul Quran. Sebelum melakukan shalat malam, umat muslim dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu setelah shalat tarawih di masjid. Kemudian menjelang sahur atau tengah malam bangun kembali untuk menunaikan shalat malam.

  1. Dzikir

Amalan yang dianjurkan untuk dilakukan saat peringatan diturunkannya alquran adalah berdzikir. Pentingnya dzikir bahkan dianalogikan sebagai hidup bersama orang yang sudah mati.

  • 6. Kemuliaan Nuzulul Qur'an

Dari dua belas bulan yang ada dalam kalender agama Islam, Ramadan merupakan bulan yang paling istimewa.

Karena keistimewaannya, Ramadan mendapat julukan sebagai sayyidus syuhur raja atau pemimpin seluruh bulan.

Atas julukan ini, ada beberapa keistimewaan bulan Ramadan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain, antara lain: pertama, karena Ramadan dipilih sebagai bulan diturunkannya ayat pertama Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 185).

Oleh karena itu, salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an.

Kedua, dalam bulan Ramadan, ada suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan yang disebut malam lailatul qadar.

Nilai ibadah yang dilaksanakan di malam ini, lebih baik daripada nilai ibadah seribu bulan.

Ketiga, Ramadan merupakan bulan istimewa, karena kebaikan-kebaikan yang dikerjakan bulan Ramadan nilainya berlipat ganda.

Pada kesempatan ini, penting bagi kita mengingat kembali peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam, yaitu malam pertama diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah Swt melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada saat itu, tepat pada malam Jum’at bertepatan dengan hari ke tujuh belas Ramadan, dan akhirnya kita kenal dengan malam Nuzulul Qur’an.

Bila kita mengkaji kembali tentang peristiwa ini, pelajaran yang dapat dipetik adalah agar ketaqwaan kita semakin kuat dan keyakinan kita semakin mantap terhadap kitab suci Al-Qur’an.

Sebagaimana kita tahu isi dari Al-Quran yaitu petunjuk bagi umat manusia serta pembela di antara perkara yang haq dan bathil.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ


Syahru ramaḍānal-lażī unzila fīhil-qur'ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān(i), faman syahida minkumusy-syahra falyaṣumh(u) wa man kāna marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-‘usr(a), wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullāha ‘alā mā hadākum wa la‘allakum tasykurūn(a).

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)

Adapun ayat al-Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5.

Al-Qur’an diturunkan ke bumi tidak sekaligus tetapi berangsur angsur, sedikit demi sedikit, bertahap, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa, ayat 106:

وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلً

Wa qur'ānan faraqnāhu litaqra'ahū ‘alan-nāsi ‘alā mukṡiw wa nazzalnāhu tanzīlā(n).

Artinya: Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap.

Dengan bertahap ini, maka al-Qur’an lebih mudah diterima dan mudah dihafal.

Dan waktu itu, faktanya, banyak dari para sahabat Nabi yang hafal al-Qur’an.

Namun di fase berikutnya, terjadi pertempuran antara orang Islam dengan kaum kafir dan musyrik yang menentang serta menghalangi dakwah Nabi Muhammad.

Hingga akhirnya banyak para sahabat Nabi Muhammad yang gugur di medan perang sebagai syuhada’, tak terkecuali para sahabat penghafal Al-Qur’an.

Oleh karena itu, muncul sebuah gagasan untuk membukukan Al-Qur’an sebagai suatu kitab, hingga pada gilirannya dapat dinikmati sampai sekarang ini, dan Allah senantiasa menjaga keaslianya.

Setelah mengetahui secara sekilas tentang proses turunya Al-Qur’an, maka hendaknya kita mensyukuri kenikmatan luar biasa yang dilimpahkan oleh Allah kepada umat manusia melalui Rasulullah SAW yang berupa Al Qur’an

Hal ini karena di dalam Al-Quran berisi petunjuk-petunjuk yang benar.

Dari itulah, kita sebagai umat Nabi Muhammad, patut kiranya hunjuk syukur yang senantiasa tercurahkan kepada Allah Swt, karena hingga kini masih menikmati keimanan dan keislaman kita.

Wujud terima kasih dan rasa syukur atas turunya Al-Qur’an ini harus direalisaikan dalam kehidupan umat Islam sehari hari.

Adapun realisasi dalam kehidupan yaitu dengan perlakuan yang sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh, baik dalam membaca, memahami makna,mengamalkan isinya.

Kemudian mengajarkan dan mendakwahkan isi kandungan Al-Qur’an, dengan harapan kelak di hari kiamat mendapat syafa’atnya.

Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Bacalah Al Qur’an, karena ia pada harikiamat nanti akan datang untuk memberikan syafaat (pertolongan) kepada para pembacanya” (HR. Muslim).

Begitu besarnya fadhilah membaca Al-Qur’an bagi para pembacanya.

Terlebih lagi pada bulan ramadan, bulan yang dipilih oleh Allah menjadi bulan diturunkanya ayat pertama Al Qur’an, ibadah yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an, di samping memperbanyak melakukan kebaikan yang lainnya.

Dalam hadist yang lain Rasulullah menjelaskan: “Seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum.

Sedangkan, orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya.Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit.

Sedangkan, orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an ibarat buah kamarongan, rasanya pahit dan baunya busuk” (Hadist Shahih riwayat al Bukhari, Muslim, Al Tirmidzi, Abu Dawud, Al Nasai, Ibnu Majah, Al Darimi dan Ahmad).

Allah sangat memuliakan orang-orang yang membaca Al-Qur’an dan Allah mengakuinya sebagai Ahlullah (keluarga Allah) di dunia.

Allah juga memberi kedudukan yang sangat mulia kepada para penghafal Al-Qur’an, sebagaimana hadist riwayat Abu Hurairah r.a: “Barang siapa berharap bisa bertemu dengan Allah maka hendaknya menghormati keluarga Allah”

Seseorang bertanya Ya Rasul Allah, apakah Allah Azza wa Jalla mempunyai keluarga?

Beliau menjawab Keluarga Allah di dunia adalah mereka yang membaca Al Qur’an ketahuilah, barangsiapa menghormati merek, maka dia dihormati Allah dan diberi surga.

Dan barangsiapa menghina mereka, maka dia dihinakan Allah dan dimasukan ke dalam neraka.

Hai Abi Hurairah, tidak ada seorangpun di sisi Allah yang lebih mulia daripada penghafal Al qur’an.

Dan ketahuilah, sesungguhnya penghafal Al Qur’an di sisi Allah adalah lebih mulia daripadasiapapun, selain para Nabi (HR. Bukhari).

Dengan begitu, semangat Ramadan dengan sekian kemuliaan di dalamnya, rasa-rasanya kita harus senantiasa berkhitmad atas diturunkannya al-Qur’an ini.

Momentum Ramadan, sebagai bulan turunnya al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) pertama kali ke bumi, patut bersyukur, membaca, dan mengamalkan isi kandungannya.

Demikian beberapa contoh teks ceramah tentang Nuzulul Qur'an. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm