Diduga Terinfeksi Virus Leptospirosis, Warga Kadipiro Solo Meninggal

25 Maret 2024 12:20 WIB
kencing tikus dapat membawa virus leptospirosis yang mematikan
kencing tikus dapat membawa virus leptospirosis yang mematikan ( kompas.com)

Solo, Sonora.ID - AT (39) tidak mengira bahwa ibunya, SH (60) warga Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, meninggal dunia setelah diduga terinfeksi virus Leptospirosis yang berasal dari kencing tikus.

Dalam suasana yang masih dirundung duka, AT mengakui bahwa dia tidak pernah membayangkan bahwa ibunya akan meninggal secara tiba-tiba.

"Tetangga-tetangga juga kaget, wong ibu itu tidak pernah sakit, tahu-tahu meninggal," terang AT, Minggu (24/3/2024).

Dalam kesempatan tersebut, AT juga menceritakan kronologi sang ibu mengalami gejala Leptospirosis pada hari Minggu pekan lalu (17/3/2024).

Baca Juga: Kasus DBD Meningkat

Awal mulanya, ia mendapat telepon dari SH yang mengaku kurang enak badan.

"Saya dan ibu sudah beda rumah, minggu itu Ibu telpon, katanya badannya demam, pusing, mual tapi mau muntah tidak bisa," cerita AT.

"Kemudian sama pegel-pegel disendi-sendi. ya mulai merasa tidak enak itu sejak Minggu. Terus dibeliin obat, cuma belum mendingan. Tapi senin sudah bisa aktifitas, masak nasi, terus beberes rumah, cuma tidak berangkat kerja," sambungnya.

Namun demikian, pada hari Senin sang ibu disebut AT sudah dapat beraktivitas meski belum bisa masuk kerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

Namun, pada hari Selasa, ibu tersebut kembali merasa tidak sehat, sehingga keluarga membawa SH ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fatmawati Soekarno, Ngipang, untuk menerima perawatan medis.

"Senin itu libur, terus Selasa (19/3/2024) nelpon saya lagi, awak e wes ra kuat," kata dia.

SH langsung mendapatkan penanganan dan dianjurkan untuk menjalani rawat inap pada hari Selasa sekitar pukul 09.00 WIB.

"Itu awalnya diagnosanya DB, terus diambil sampel darah," sebutnya.

Baca Juga: Siapkan Kampung Siaga Bencana Jadi Langkah Kemensos Mitigasi Bencana

Rabu (20/3/2024) kondisi SH semakin memburuk, hingga akhirnya harus melanjutkan perawatan dirumah ICU rumah sakit dan pada pukul 18.00 WIB SH dinyatakan telah meninggal dunia.

"Setelah itu baru mendapat penjelasan kalau ibu meninggal karena itu (Leptospirosis)," katanya.

Dalam sepengetahuan AT, sang ibu tidak memiliki luka terbuka seperti penjelasan dokter yang menyebut virus tersebut bisa menjangkit manusia melalui luka terbuka.

"Cuma ya telapak kakinya kering, terus pecah-pecah," tuturnya.

AT menambahkan bahwa adik SH juga pernah terjangkit penyakit yang sama, namun kejadiannya sudah cukup lama.

Selain itu, AT juga mengakui bahwa adik SH terinfeksi karena kondisi rumah mereka pernah terendam banjir.

AT mengakui bahwa tempat tinggal ibunya jauh dari sungai dan tidak pernah mengalami banjir.

"Kalau adiknya ibu rumahnya memang dibantaran kali. tapi kalau di sini sungai jauh, tidak pernah banjir, genangan saja tidak pernah," katanya.

Meskipun begitu, AT dan keluarganya telah menerima dengan ikhlas kepergian SH untuk selamanya.

"Jadi dapat virus dari mana saya juga kurang tahu. Ya keluarga sudah menerima dengan Ikhlas. mungkin sudah jalan takdir ibu seperti ini," tutupnya.

Penulis : Ika Andriani

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm