Sonora.ID - Simak dua bacaan doa menyambut malam Lailatul Qadar menurut hadits Rasulullah SAW yang bisa Anda baca.
Secara etimologi, Lailatul Qadar berasal dari dua kata, yakni laila dan al-qadar, demikian dikutip dari buku Mukjizat Lailatur Qadar oleh Arif M. Riswanto (2007).
Adapun Lailatul Qadar adalah satu malam yang penuh kemulian yang lebih baik daripada seribu bulan.
Mayoritas ulama setuju bahwa malam Lailatul Qadar ini jatuh pada salah satu di 10 hari terakhir bulan Rammadhan.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan ibadah dalam kesempatan itu.
Baca Juga: 5 Doa Malam Nuzulul Qur'an Terlengkap: Arab, Latin dan Artinya
Doa Menyambut Malam Lailatul Qadar Menurut Hadits
Adapun sejumlah doa menyambut Lailatul Qadar yang dijelaskan dalam hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dan lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.
1. Doa Malam Lailatul Qadar Riwayat At-Tirmidzi
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Doa Lailatul Qadar tersebut disebutkan dalam hadits:
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Artinya, “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’’” (HR At-Tirmidzi).
Baca Juga: Doa Sujud Sahwi Lengkap Beserta Tata Cara Melakukannya
2. Doa Malam Lailatul Qadar Riwayat Lima Imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Bunyi hadits riwayat lima imam hadits kecuali Imam Abu Dawud terkait doa menyambut malam Lailatul Qadar tersebut yakni:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
Artinya, “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’’” (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).