Boyolali, Sonora.ID - Perajin tembaga di Tumang, Kecamatan Cepogo, Boyolali saat ini tengah merasakan berkah di bulan Ramadan 2024, lantaran pesanan ukiran kaligrafi mereka meningkat hingga 50 persen. Hal ini tentunya membawa kebahagiaan dan keuntungan bagi para perajin.
Biasanya, masyarakat di lereng Merbabu menghasilkan beragam jenis dan bentuk kerajinan, salah satunya kaligrafi. Selain menciptakan hiasan dengan gaya modern dan klasik, perajin di daerah tersebut juga menghasilkan hiasan dengan tema islami.
Bengkel Nuansa Art menjadi salah satu yang mengalami peningkatan pesanan, sejumlah pekerja menyelesaikan pesanan ukiran kaligrafi. Para pekerja terampil dengan cekatan menggunakan palu untuk membentuk huruf Hijaiyah pada lembaran tembaga.
Baca Juga: PH Tedakwa Kasus Akuisisi PT SBS, Duplik Tetap Dalam Nota Pembelaan
Menurut Mimik Sri Ningsih, pemilik Galeri Nuansa Art, bulan Ramadan 2024 ini memberikan keberkahan bagi para perajin tembaga di Desa/Kecamatan Cepogo yang terletak di lereng Merapi-Merbabu, karena penjualan kerajinan tembaga, khususnya ukiran kaligrafi, mulai meningkat.
"Ya kalau mau lebaran kan banyak yang cari. Ya lumayan meningkat, sekitar 50 persen. Ya macam-macam, kaligrafi banyak, lalu untuk souvenir lebaran, perlengkapan rumah," ujarnya.
Untuk ukuran pesanan kaligrafi ini tidak dibatasi, semua pesanan akan dilayani. Mulai dari ukuran 35 sentimeter, 65 sentimeter, hingga ukuran terbesar sebesar 1 x 1,5 meter.
“Desain kaligrafi, kami buat sesuai pesanan. Ada kaligrafi Allah-Muhammad, ayat kursi hingga asmaul Husna,” kata Mimik.
Harga kaligrafi tersebut beragam, dimulai dari Rp 750 ribu untuk ukuran terkecil hingga mencapai Rp 2,5 juta. Bahkan, ada yang dijual dengan harga Rp 4,5 juta.
Pembelinya dari daerah sekitar Boyolali hingga Solo Raya dan Mojokerto Jawa Timur. Untuk memenuhi permintaan tersebut, ia mempekerjakan 20 orang. Sebanyak 11 orang bekerja di gudang Nuansa Art, dan sisanya bekerja dari rumah.
Baca Juga: Kemenkominfo Ajak Masyarakat Perbanyak Konten Positif
“Mereka ke sini hanya mengambil bahan dan desainnya. Lalu dikerjakan di rumahnya. Nanti setelah selesai, dibawa ke sini lagi sambil ambil bayaran.” Ucapnya.
Proses pengerjaan kaligrafi ini membutuhkan waktu tujuh hingga sepuluh hari. Di bulan Ramadan 2024, ia mendapat pesanan 12 kaligrafi yang harus diselesaikan. Selain itu, ia juga menerima pesanan souvenir, vas bunga, dan lampu.
“Pesanan lampu dari Bali juga banyak,” tuturnya.
“Nanti paling lambat pada H-7 Lebaran sudah dikirim, biar segera jadi uang. Pemesan juga bisa segera memasangnya.” lanjutnya.
Sementara itu, perajin kaligrafi di Solo, Agus Susilo dari Muda Tama Galery, juga merasakan peningkatan pesanan khusus kaligrafi hingga 50%. Pesanan ini datang dari Jakarta dan kota-kota lain.
Saat ini, Agus sedang mengerjakan 6 kaligrafi miniatur pintu Ka'bah dan beberapa pesanan kaligrafi lainnya.
“Harga mulai dari Rp 2 juta- Rp 5 juta,” ujar Agus.
Penulis : Kharissa Herawati