Dirasa Meresahkan, Warga Dukuh Jati Sragen Tolak Pembangunan Tower BTS

26 Maret 2024 14:00 WIB
Warga Desa Pilang Sragen, protes pembangunan tower BTS.
Warga Desa Pilang Sragen, protes pembangunan tower BTS. ( kompas.com)

Sragen, Sonora.ID  -  Warga RT 6B Dukuh Jati, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen menolak proyek pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di tengah-tengah permukiman warga, lantaran khawatir akan membahayakan keselamatan warga di kampung mereka.

Bagas, salah satu warga di Desa Pilang, mengungkapkan bahwa selain dibangun di tengah pemukiman, warga juga merasa cemas bahwa keberadaan tower BTS ini akan memengaruhi kesehatan mereka.

"Kalau yang terdekat (lokasi pembangunan tower) takut juga (berdampak ke kesehatan), kalau efek detailnya saya juga kurang paham, yang tidak setuju ada 30 KK," ucapnya.

Baca Juga: Perajin Bersorak, Pesanan Kaligrafi Tembaga Tumang Boyolali Meningkat

Awalnya, penolakan tersebut terjadi karena warga merasa tidak dilibatkan dalam proses perizinan pembangunan tower BTS. Saat itu warga sudah sempat diajak untuk melakukan musyawarah mengenai pembangunan tower. Meskipun demikian, dalam hasil pertemuan awal masih terdapat warga yang menolak.

Selanjutnya, warga dijanjikan akan diadakan pertemuan kedua. Namun, sebelum pertemuan kedua terlaksana, pembangunan tower BTS tersebut sudah dimulai oleh pihak yang bersangkutan. Dengan demikian, pembangunan tower tersebut dilakukan tanpa memperoleh persetujuan dari warga.

"Dibangunnya sudah seminggu ini, rapat yang pertama kami diundang, lalu tempatnya beda lagi, kami yang terdekat malah tidak diundang lagi, tahu-tahu sudah ada pembangunan," terangnya.

Kemudian, puluhan warga Desa Pilang melakukan aksi protes di Kantor Balai Desa Pilang pada Senin (25/3/2024) pagi sekitar pukul 10.00.

Terlihat puluhan warga yang melakukan aksi protes tersebut membawa sejumlah poster yang berisikan “Kami tidak butuh tower,”  “Stop pembangunan tower”, “ora butuh duit butuhe kesehatan, kesehatan itu penting,” dan “Bupati cabut IMB tower di desa kami.”

Baca Juga: Sepak Bola Api, Permainan Ekstrim Santri Ponpes Al Huda Boyolali

Saptono, seorang warga lainnya, juga mengatakan bahwa ia menolak karena khawatir tower tersebut akan berdampak buruk pada kesehatannya. Ia juga bertanya-tanya siapa yang memberikan izin untuk membangun tower BTS tersebut.

"Alasan menolak karena takut mengganggu kesehatan, ini sudah dibangun, makanya saya kesini (balai desa Pilang) karena sudah dibangun," ujarnya.

"Terus siapa yang kasih izin? kita tidak ada yang dikasih tahu," tambahnya. 

Menanggapi hal tersebut, Ibnu Muhammad Nurdin, selaku Kepala Desa Pilang, mengatakan bahwa pihaknya akan menjembatani warga dengan pihak yang membangun tower BTS tersebut untuk kembali bermusyawarah.

"Aspirasi ini tetap kita komunikasikan, tetap kita bilang ke pihak tower, yang penting duduk bersama, kita kumpulkan, monggo kita musyawarah," tuturnya.

Penulis : Kharissa Herawati

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm